Warga Teluk Pakedai Banyak Sakit Paru-paru - Berita Kubu Raya - Kalimantan Barat

Breaking

Unordered List

Monday, July 16, 2012

Warga Teluk Pakedai Banyak Sakit Paru-paru

PONTIANAK— Warga Kecamatan Teluk Pakedai, Kabupaten Kubu Raya banyak mengidap penyakit paru-paru. Dokter di Puskesmas Teluk Pakedai, Dr Johan Maulana, mengatakan mayoritas pasien yang datang ke puskesmas menderita penyakit paru-paru.

Menurut Johan, kesulitan terbesar dalam menangangi pasien paru-paru di wilayah itu adalah tingkat  kepatuhan pasien yang rendah. “Meski sudah menderita paru-paru dan disarankan untuk tidak merokok, tetapi mereka kerap tidak mematuhinya. Tetap saja banyak yang merokok. Itukan kebiasaan buruk,” ujar Johan.

Menurut Johan ini terkait juga tingkat pendidikan masyarakat. “Biasanya kan mereka sulit dikasih tahu karena memang tingkat pendidikannya yang rendah. Mereka juga sangat jarang mendapatkan informasi mengenai penyakit paru-paru,” ujarnya.


Penderita paru datang dari berbagai wilayah di Kecamatan Teluk Pakedai. Wilayah ini memang memiliki medan yang berat. Kalau mau berobat, biasanya pasien banyak yang menggunakan sampan. Karena lokasi puskesmas yang jauh, banyak warga yang malas berobat. “Kebanyakan mereka yang berobat ketika penyakitnya sudah lumayan parah. Ini lebih sulit lagi ditangani,” ujar dokter lulusan Universitas Trisakti ini.

Untuk mengurangi jumlah penderita paru-paru ini, petugas di puskesmas kerap berkeliling ke berbagai desa di Teluk Pakedai. “Bagi mereka yang menderita sakit, kita langsung kasih obat. Ini untuk menjangkau daerah-daerah yang jauh dan masyarakatnya malas pergi ke puskesmas,” tutur Johan.

Selain kondisi lokasi yang berat, masalah lain yang dihadapi puskesmas adalah kurangnya sejumlah obat-obatan. “Obat-obat rawat inap misalnya jauh dari memadai. Selain itu juga oksigen kerap habis.  Kalau oksigen habis, kami biasanya pakai oksigen listrik. Tetapi masalahnya kalau listrik padam, oksigen listrik tak bisa digunakan. Padahal di sini sering sekali mati listrik,” ceritanya.

Menurut Johan, pasokan obat sering terlambat datang. Ada beberapa kali kasus dimana pasien datang, tapi mereka tak punya persediaan obatnya.  “Itu saat yang menyedihkan,” keluhnya.  Puskesmas ini juga tak memiliki ambulan. Pasien yang menderita sakit parah dan harus dirujuk ke Pontianak biasanya akan diantar menggunakan speedboat. Tetapi karena saat ini speedboat milik puskesmas sedang rusak maka tidak bisa digunakan. “Kalau ada pasien yang perlu dirujuk kita pinjam speedboat warga,” tambahnya.

Problem lain yang dihadapi adalah masih banyaknya warga yang lebih percaya dukun ketimbang datang ke puskesmas. “Kunjungan ke puskesmas cukup rendah. Salah satu penyebabnya karena warga banyak yang datang ke dukun,” jelasnya.  Selain paru-paru, penyakit lain yang banyak diderita warga adalah Hipertensi dan ISPA. Jumlah warga di Kecamatan Teluk Pakedai mencapai lebih dari 20.000 jiwa. Mayoritas penduduk di kecamatan ini hidup miskin. (her)

Sumber : Pontianak Post

No comments:

Post a Comment