SUNGAI RAYA--Dalam upaya menambah kekuatan udara di Indonesia, TNI AU Supadio Kabupaten Kubu Raya menggelar latihan penembakkan rudal Kiwi 3 sebanyak dua buah, di Pantai Kura-Kura Beach Kota Singkawang.
Komandan Lanud Supadio, Novyan Syamyoga mengatakan untuk menahan ancaman udara dari luar, TNI AU bukan hanya memperkuat pertahanan serangan udaranya saja, namun pertahanan rudal TNI AU pun harus diperkuat. “Diawaki anggota Paskhas, hari ini (kemarin; red) kita laksanakan pelatihan penembakkan rudal ,” katanya, kemarin.
Dengan latihan penembakkan rudal ini, lanjut dia diharapkan TNI AU memiliki rasa percaya diri untuk mewaspadai adanya ancaman-ancaman udara dari luar ketika menyerang bumi khatulistiwa. Terutama ketika ancaman tersebut menyerang wilayah Lanud Supadio Kubu Raya. “Latihan ini selain untuk melihat kekuatan Alusista, juga bertujuan untuk mematangkan strategi pasukan,” ucapnya.
Sementara itu, Danyon Paskhas 465 Kabupaten Kubu Raya, Soleh mengatakan latihan ini sebagai upaya kesiapan prajurit Paskhas yang salah satu kemampuannya adalah temuan pertahanan titik. Peningkatan kemampuan tersebut harus terus dilakukan karena dalam waktu dekat nanti Lanud Supadio akan dibangun Detasemen Pertahanan Udara (Hanud). “Hanud nanti memiliki berbagai persenjataan, diantaranya rudal kiwi 3, Meriam Ala,Meriam Des HK, ada Inver Investigasi, sehingga kemampuan anggota perlu peningkatan,” pungkasnya.
Selain itu. lanjut Soleh kedepan perkembangan Paskhas akan difokuskan pada pembentukkan-pembentukkan Detasemen Hanud yang tersebar di wilayah Indonesia khusunya pada spot-spot wilayah yang memiliki kerawanan tinggi termasuk di Supadio.
Selain itu ditambahkan Mayor Anang Baskoro Katim Pelatih Peluncuran Rudal mengatakan Rudal yang ditembakkan kali ini adalah rudal buatan Cina yang memiliki jarak tembaknya sampai 7.000 meter, mempunyai kecepatan 700 meter perseken."Sistemnya pun rudal tersebut dengan mengejar panas pada target melalui infra red, kemana pun sasaran itu berada akan dikejar,” terangnya. (adg)
Sumber : Harian Pontianak Post Tanggal 7 Juni 2013 Halaman 18
Komandan Lanud Supadio, Novyan Syamyoga mengatakan untuk menahan ancaman udara dari luar, TNI AU bukan hanya memperkuat pertahanan serangan udaranya saja, namun pertahanan rudal TNI AU pun harus diperkuat. “Diawaki anggota Paskhas, hari ini (kemarin; red) kita laksanakan pelatihan penembakkan rudal ,” katanya, kemarin.
Dengan latihan penembakkan rudal ini, lanjut dia diharapkan TNI AU memiliki rasa percaya diri untuk mewaspadai adanya ancaman-ancaman udara dari luar ketika menyerang bumi khatulistiwa. Terutama ketika ancaman tersebut menyerang wilayah Lanud Supadio Kubu Raya. “Latihan ini selain untuk melihat kekuatan Alusista, juga bertujuan untuk mematangkan strategi pasukan,” ucapnya.
Sementara itu, Danyon Paskhas 465 Kabupaten Kubu Raya, Soleh mengatakan latihan ini sebagai upaya kesiapan prajurit Paskhas yang salah satu kemampuannya adalah temuan pertahanan titik. Peningkatan kemampuan tersebut harus terus dilakukan karena dalam waktu dekat nanti Lanud Supadio akan dibangun Detasemen Pertahanan Udara (Hanud). “Hanud nanti memiliki berbagai persenjataan, diantaranya rudal kiwi 3, Meriam Ala,Meriam Des HK, ada Inver Investigasi, sehingga kemampuan anggota perlu peningkatan,” pungkasnya.
Selain itu. lanjut Soleh kedepan perkembangan Paskhas akan difokuskan pada pembentukkan-pembentukkan Detasemen Hanud yang tersebar di wilayah Indonesia khusunya pada spot-spot wilayah yang memiliki kerawanan tinggi termasuk di Supadio.
Selain itu ditambahkan Mayor Anang Baskoro Katim Pelatih Peluncuran Rudal mengatakan Rudal yang ditembakkan kali ini adalah rudal buatan Cina yang memiliki jarak tembaknya sampai 7.000 meter, mempunyai kecepatan 700 meter perseken."Sistemnya pun rudal tersebut dengan mengejar panas pada target melalui infra red, kemana pun sasaran itu berada akan dikejar,” terangnya. (adg)
Sumber : Harian Pontianak Post Tanggal 7 Juni 2013 Halaman 18
No comments:
Post a Comment