JAJARAN TNI- POLRI bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan instansi pemerintahan lainya, melakukan rapat koordinasi terkait kesiap siagaan penanganan terhadap ancaman tindak pidana terorisme di Kalimantan Barat, Selasa (4/6)
Pertemuan yang dilakasanakan Markas Kodam XII Tanjungpura dihadiri Kepala Kepolisian Daerah Kalbar, Brigjen Tugas Dwi Apriyanto, Kasdam XII/Tpr Brigjen TNI Robbywin, Kadir dan Direktur Penindakan BNPT serta jajaran pejabat perwira beserta instansi lainya.
Kapolda Kalbar Brigjen Tugas Dwi Apriyanto mengatakan terorisme merupakan musuh bersama, sehingga pemahaman tentang bahaya terorisme perlu terus disosialisasikan kepada masyarakat terutama untuk menjaga kondisi disetiap lingkunganya, karena terorisme adalah masalah serius.
“Persoalan terorisme merupakan permaslahan bersama, sehingga dibutuhkan pemahaman secara terus menerus kepada setiap elemen masyarakat,” katanya, saat memberikan kata sambutan, Selasa (4/6). Kalimantan Barat, lanjut Kapolda merupakan wilayah yang mempunyai karakteristik tersendiri, terutama wilayah perbatasan yang sangat rentan terhadap terhadap keluar masuknya terorisme. Yang mana hal itu tebukti di salah satu kabupaten di Kalbar beberapa waktu yang lalu sudah menjadi tempat persembunyian teroris.
Sementara itu Pangdam XII Tanjungpura, Mayor Jendral TNI Ridwan yang berhalangan hadir dalam amanatnya menyampaikan apresiasi atas terselnggaranya rapat koordinasi tersebut. Sehingga kedepanya dapat tercipta hubungan sinergis antar aparat keamanan maupun intansi pemerintahan.
Terlebih khususnya di Kalbar, yang kondisi geografisnya berbatasan dengan negara tetangga. Dilihat dari situasi yang aman, dan kondusif, tidak menutup kemungkinan akan dijadikan tempat persembunyian atau bahkan tempat aksi teror bagi teroris.
"Oleh karena itu pada kesempatan yang baik ini saya mengajak kepada para peserta, sekiranya forum rapat koordinasi, kesiapsiagaan dan penanganan krisis tindak pidana terorisme, dijadikan sebagai sarana untuk menyamakan pandangan dan mendapatkan cara-cara yang tepat serta akurat,” ujarnya. (adg)
Sumber : Harian Pontianak Post tanggal 5 Juni 2013 - Halaman 18
Pertemuan yang dilakasanakan Markas Kodam XII Tanjungpura dihadiri Kepala Kepolisian Daerah Kalbar, Brigjen Tugas Dwi Apriyanto, Kasdam XII/Tpr Brigjen TNI Robbywin, Kadir dan Direktur Penindakan BNPT serta jajaran pejabat perwira beserta instansi lainya.
Kapolda Kalbar Brigjen Tugas Dwi Apriyanto mengatakan terorisme merupakan musuh bersama, sehingga pemahaman tentang bahaya terorisme perlu terus disosialisasikan kepada masyarakat terutama untuk menjaga kondisi disetiap lingkunganya, karena terorisme adalah masalah serius.
“Persoalan terorisme merupakan permaslahan bersama, sehingga dibutuhkan pemahaman secara terus menerus kepada setiap elemen masyarakat,” katanya, saat memberikan kata sambutan, Selasa (4/6). Kalimantan Barat, lanjut Kapolda merupakan wilayah yang mempunyai karakteristik tersendiri, terutama wilayah perbatasan yang sangat rentan terhadap terhadap keluar masuknya terorisme. Yang mana hal itu tebukti di salah satu kabupaten di Kalbar beberapa waktu yang lalu sudah menjadi tempat persembunyian teroris.
Sementara itu Pangdam XII Tanjungpura, Mayor Jendral TNI Ridwan yang berhalangan hadir dalam amanatnya menyampaikan apresiasi atas terselnggaranya rapat koordinasi tersebut. Sehingga kedepanya dapat tercipta hubungan sinergis antar aparat keamanan maupun intansi pemerintahan.
Terlebih khususnya di Kalbar, yang kondisi geografisnya berbatasan dengan negara tetangga. Dilihat dari situasi yang aman, dan kondusif, tidak menutup kemungkinan akan dijadikan tempat persembunyian atau bahkan tempat aksi teror bagi teroris.
"Oleh karena itu pada kesempatan yang baik ini saya mengajak kepada para peserta, sekiranya forum rapat koordinasi, kesiapsiagaan dan penanganan krisis tindak pidana terorisme, dijadikan sebagai sarana untuk menyamakan pandangan dan mendapatkan cara-cara yang tepat serta akurat,” ujarnya. (adg)
Sumber : Harian Pontianak Post tanggal 5 Juni 2013 - Halaman 18
No comments:
Post a Comment