SUNGAI RAYA-Warga Desa Kalimas Kecamatan Sungai Kakap merasa dibohongi oleh Balai Sumber Daya Alam (BSDA) Wilayah Kalimantan Barat dalam operasi pemeliharaan terhadap proyek pengairan parit. Pasalnya, sampai saat ini kondisi parit masih saja tersumbat.
Tokoh masyarakat Desa Kalimas Muhammad Yani menuturkan dalam pelaksanaan Operasi Pemeliharaan (OP) tersebut, parit di Desa Kalimas mendapatkan bantuan pembersihan parit, namun dari Balai SDA wilayah Kalbar justru mengalihkan proyek tersebut ke Desa Punggur Besar, sementara dana yang digunakan dari APBN untuk pengelolaan parit tahun 2013 ini menggunakan anggaran sebesar kurang lebih Rp4 miliar.
Tokoh masyarakat Desa Kalimas Muhammad Yani menuturkan dalam pelaksanaan Operasi Pemeliharaan (OP) tersebut, parit di Desa Kalimas mendapatkan bantuan pembersihan parit, namun dari Balai SDA wilayah Kalbar justru mengalihkan proyek tersebut ke Desa Punggur Besar, sementara dana yang digunakan dari APBN untuk pengelolaan parit tahun 2013 ini menggunakan anggaran sebesar kurang lebih Rp4 miliar.
M yani mengungkapkan. masyarakat merasa kecewa dengan Balai Sumber Daya Alam (SDA) Kalbar, lantaran dana APBN yang seharusnya masuk setiap tahun di Parit Kalimas, akan tetapi kenyataannya namun dana tersebut tidak pernah sampai ke desa. “Padahal tender proyeknya sudah tertera untuk daerah Jawi Kalimas-Betutu, ternyata yang dikerjakan malah di Desa Punggur Besar, ini yang membuat kita curiga,” ungkapnya, kemarin.
Dia mengaku merasa curiga karena lantaran ada oknum-oknum tertentu yang bermain dalam proyek tersebut, sehingga proyek yang dikerjakan oleh Balai SDA merupakan data fiktif karena sudah nyata data yang ada dalam pengerjaan OP ini ada namanya Desa Kalimas. Akan tetapi kenapa pengerjaan fisiknya di desa yang lain. “Kami akan tetap menuntut hak kami kepada Balai SDA Kalbar untuk segera menjelaskan kepada masyarakat terhadap permasalahan ini,” tegasnya.
Dia meminta kepada Balai SDA Kalbar untuk transparan terhadap pengerjaanya. “Utamakan dahulu pembersihan atau pengerukkan di Parit Kalimas ini, karena parit ini merupakan dasar dari daerah lain,” cetusnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kalimas Nasir Muslim mengunkapkan bahwa sebenarnya untuk parit Kalimas ini tiap tahunnya mendapatkan bantuan dana dari APBN untuk pemeliharaan parit tersebut, namun sudah beberapa tahun ini dana tersebut tak pernah lagi dirasakan oleh masyarakat. “Beberapa waktu yang lalu kami pernah melakukan pertemuan dengan pihak Balai SDA untuk mempertanyakan dana bantuan pengairan untuk tahun 2012 tersebut,” ungkapnya.
Nasir menjelaskan, bahwa sudah saatnya parit Kalimas dilakukan pendalaman maupun pembersihan, karena kondisi parit saat ini sudah dangkal dan tersumbat sehingga membuat petani dan nelayan mengeluh. “Yang kita kesalkan, kenapa pihak Balai SDA Kalbar tidak pernah melakukan sosialisasi maupun koordinasi kepada masyarakat maupun desa terkait pengalihan proyek ini,” tandasnya. Untuk itu dirinya berharap kepada Gubernur atau pihak provinsi dapat mengawasi kinerja dari pihak Balai SDA tersebut, karena dari Balai SDA jelas menyalahi aturan karena proyek OP dari dana APBN untuk Desa Kalimas ternyata dialihkan ke desa lain. (adg)
Sumber : Pontianak Post. Kamis, 23 Mei 2013. Halaman 2013
No comments:
Post a Comment