SUNGAI RAYA-Anggaran Rp500 juta yang disediakan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya untuk mengembangkan olahraga di nilai Ketua Harian Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kubu Raya, Randi Suzani cukup sulit. “Ada 33 cabang olahraga yang kita bina, tentunya dengan anggaran yang terbatas ini cukup mempersulit pembinaan yang kita lakukan,” katanya, Minggu (24/2).
Meski terbilang minim anggaran, Randi mengaku pihaknya optimis dapat memberikan pembinaan pada 33 cabang. Hanya saja dengan anggaran Rp500 juta itu pihaknya tidak bisa membagikan uang tersebut kepada setiap Pengurus cabang. Proses pembagian anggaran hanya dilihat dari berapa banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh setiap cabang olahraga.
Sebagai contoh, lanjut Randi pada cabang Bulu Tangkis, ketika akan menghadapi Kejuaraan daerah tahun ini , maka dari cabang olahraga Bulu Tangkis akan mengajukan proposal untuk diajukan ke KONI. Sehingga dari pengajuan anggaran tersebutlah dapat ketahuan berapa anggaran yang harus dikeluarkan oleh KONI untuk mendukung berjalannya kegiataan tersebut.
Randi pun mengakui sejauh ini untuk sarana olahraga bagi para atlet-atlet di Kubu Raya sampai saat ini masih menumpang di Kota Pontianak. Namun meskipun fasilitas olahraga bagi Kubu Raya masih menumpang ke Kota Pontianak. Meski menumpang prestasi olahraga Kubu Raya tidak dapat dipandang sebelah mata, karena masih mampu bersaing dengan atlet-atlet dari kabupaten lain. “Dari 33 cabang olahraga yang ada, fasilitas olahraganya semua masih numpang, tapi untuk prestasi kita tak jauh kalah dari kabupaten dan kota lain,” ucapnya.
Meskipun tidak memiliki lokasi latihan untuk setiap cabang olahraga dalam mengembangkan prestasinya, Randi menambahkan pihaknya tidak pernah melepaskan tanggung jawab. Pihaknya akan berupaya untuk tetap memberikan bantuan sarana olahraga, seperti yang dilakukan pada cabang olahraga Judo diberikan 20 alat matras.
Lanjutnya, untuk sarana dan prasaran olahraga Kubu Raya menurutnya pemerintah tak lama lagi bakal miliki pusat gelanggang olah raga (sport center). Lokasinya direncanakan di Desa Limbung yang telah dihibahkan masyarakat setempat seluas 9 hektar. Dan Saat ini master plan sport center sedang dalam tahap penyusunan yang dimotori oleh Disbudparpora dengan melibatkan sejumlah insan olah raga, KONI serta konsultan.
Randi berharap berharap rencana pembangunan sport center mendapat respon dan dukungan dari pemerintah daerah, provinsi maupun pusat dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olah Raga untuk dana sharing. Mengingat Kabupaten Kubu Raya minim sarana dan prasarana olah raga namun telah banyak prestasi yang telah ditoreh oleh para atlet-atlet. (adg)
Sumber : Harian Pontianak Post
Meski terbilang minim anggaran, Randi mengaku pihaknya optimis dapat memberikan pembinaan pada 33 cabang. Hanya saja dengan anggaran Rp500 juta itu pihaknya tidak bisa membagikan uang tersebut kepada setiap Pengurus cabang. Proses pembagian anggaran hanya dilihat dari berapa banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh setiap cabang olahraga.
Sebagai contoh, lanjut Randi pada cabang Bulu Tangkis, ketika akan menghadapi Kejuaraan daerah tahun ini , maka dari cabang olahraga Bulu Tangkis akan mengajukan proposal untuk diajukan ke KONI. Sehingga dari pengajuan anggaran tersebutlah dapat ketahuan berapa anggaran yang harus dikeluarkan oleh KONI untuk mendukung berjalannya kegiataan tersebut.
Randi pun mengakui sejauh ini untuk sarana olahraga bagi para atlet-atlet di Kubu Raya sampai saat ini masih menumpang di Kota Pontianak. Namun meskipun fasilitas olahraga bagi Kubu Raya masih menumpang ke Kota Pontianak. Meski menumpang prestasi olahraga Kubu Raya tidak dapat dipandang sebelah mata, karena masih mampu bersaing dengan atlet-atlet dari kabupaten lain. “Dari 33 cabang olahraga yang ada, fasilitas olahraganya semua masih numpang, tapi untuk prestasi kita tak jauh kalah dari kabupaten dan kota lain,” ucapnya.
Meskipun tidak memiliki lokasi latihan untuk setiap cabang olahraga dalam mengembangkan prestasinya, Randi menambahkan pihaknya tidak pernah melepaskan tanggung jawab. Pihaknya akan berupaya untuk tetap memberikan bantuan sarana olahraga, seperti yang dilakukan pada cabang olahraga Judo diberikan 20 alat matras.
Lanjutnya, untuk sarana dan prasaran olahraga Kubu Raya menurutnya pemerintah tak lama lagi bakal miliki pusat gelanggang olah raga (sport center). Lokasinya direncanakan di Desa Limbung yang telah dihibahkan masyarakat setempat seluas 9 hektar. Dan Saat ini master plan sport center sedang dalam tahap penyusunan yang dimotori oleh Disbudparpora dengan melibatkan sejumlah insan olah raga, KONI serta konsultan.
Randi berharap berharap rencana pembangunan sport center mendapat respon dan dukungan dari pemerintah daerah, provinsi maupun pusat dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olah Raga untuk dana sharing. Mengingat Kabupaten Kubu Raya minim sarana dan prasarana olah raga namun telah banyak prestasi yang telah ditoreh oleh para atlet-atlet. (adg)
Sumber : Harian Pontianak Post
No comments:
Post a Comment