SUNGAI RAYA-Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya terus mengoptimalkan hasil pertanian, pada produksi beras dengan menargetkan hasil panen ril mencapai delapan hingga 12 ton per hektar.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya, Suhardjo mengatakan terget yang telah ditentukan pihaknya telah dibuktikan dengan hasil panen di kawasan pertanian di Kabupaten Kubu Raya, diantaranya hasil panen yang dilakukan di Parit Solo dalam satu hektar menghasilkan 8 ton padi rill. “Alhamdulillah panen padi yang sudah mencapai 12 ton ada di Desa Kuala Dua Kecamatan Sungai Raya,” katanya, Minggu (24/2).
Dari geliat dan semangat petani, lanjut Suhardjo pihaknya berkeyakinan hasil tersebut akan bisa dicapai bahkan tidak menutup kemungkinan lebih dari target yang telah ditentukan. Mengingat potensi pertanian di Kabupaten Kubu Raya memang sangat menjanjikan ditambah lagi dengan dukungan pemerintah yang sangat baik. Suhardjo menjelaskan tahun ini pihaknya menargetkan panen padi di setiap lahan pertanian minimal 8-12 ton untuk satu hektar lahan olahan secara rill. Hal ini perlu dilakukan terus menerus guna meningkatkan produktifitas beras.
Suhardjo menuturkan dari beberapa tempat yang sudah melakukan panen pada periode pertama tahun ini hasil rata-rata adalah 8-12 ton/ha. Dengan hasil tersebut dirinya berkeyakinan target produksi beras lokal Kubu Raya pada tahun ini sebanyak 228.000 ton bisa tercapai. Terlebih saat ini sebaran pengembangan tanaman pangan khususnya padi sudah hampir di semua.
Untuk menangani persoalan yang mungkin dihadapi seperti serangan hama dan gangguan tanaman lainnya, Suhardjo menambahkan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan para penyuluh lapangan untuk mendampingi para petani dalam mengatasi persoalan-persoalan yang mungkin muncul. “Yang terpenting bagi kita adalah produksi terus bertumbuh dan petani kita sejahtera,”ujarnya.
Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengatakan pengembangan pertanian Kubu Raya terus bergeliat dan akan selalu dikawal oleh Pemerintah sehingga ketersediaan lahan pertanian akan terus terjaga dengan baik. Dan Untuk menjamin hal tersebut Pemkabsudah merancang membuat perda sawah abadi yang nantinya diawali dengan perdes oleh desa-desa, dengan demikian ketersediaan lahan pertanian tetap terjaga.
Muda optimis produksi pertanian Kubu Raya akan terus bertumbuh sebagai penyangga pangan bagi Kota Pontianak dan sebagian wilayah Kalimantan Barat. Kubu Raya harus terus menjaga kestabilan hasil produksi pertanian terutama tanaman pangan.
Sementara untuk menangani kemungkinan timbulnya serangan hama oleh karena perubahgan cuaca dan lain sebagainya, pemerintah akan selalu berupaya membantu penangannya bersama tim penyuluh pertanian dan instansi terkait. “Kita harus bangga dengan petani-petani di Kubu Raya, perberasan terus bertumbuh masive, produksi terus meningkatkan,” katanya, saat menghadiri panen raya, di Parit Solo Desa Sungai Kakap. Kecamatan Sungai Kakap.
Sementara itu salah seorang petani padi di Sungai Kakap, Rosikin menuturkan persoalan dan kendala yang sering dihadapi adalah masalah hama dan musim yang tidak menentu. Seperti curah hujan yang terkadang tinggi dan pengairan yang belum maksimal bisa menjadi kendala.
Menurutnya. setiap musim pasti ada kendala, seperti hama, curah hujan dan pengairan, namun dengan koordinasi yang baik bersama dinas dan penyuluh dilapangan, apa yang menjadi kendala dapat teratasi. “Kita berharap kerjasama yang baik, antara petani dan pemerintah dapat terus terjada demi menghasilkan produksi beras yang diinginkan,” harapnya. (adg)
Sumber : Harian Pontianak Post
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya, Suhardjo mengatakan terget yang telah ditentukan pihaknya telah dibuktikan dengan hasil panen di kawasan pertanian di Kabupaten Kubu Raya, diantaranya hasil panen yang dilakukan di Parit Solo dalam satu hektar menghasilkan 8 ton padi rill. “Alhamdulillah panen padi yang sudah mencapai 12 ton ada di Desa Kuala Dua Kecamatan Sungai Raya,” katanya, Minggu (24/2).
Dari geliat dan semangat petani, lanjut Suhardjo pihaknya berkeyakinan hasil tersebut akan bisa dicapai bahkan tidak menutup kemungkinan lebih dari target yang telah ditentukan. Mengingat potensi pertanian di Kabupaten Kubu Raya memang sangat menjanjikan ditambah lagi dengan dukungan pemerintah yang sangat baik. Suhardjo menjelaskan tahun ini pihaknya menargetkan panen padi di setiap lahan pertanian minimal 8-12 ton untuk satu hektar lahan olahan secara rill. Hal ini perlu dilakukan terus menerus guna meningkatkan produktifitas beras.
Suhardjo menuturkan dari beberapa tempat yang sudah melakukan panen pada periode pertama tahun ini hasil rata-rata adalah 8-12 ton/ha. Dengan hasil tersebut dirinya berkeyakinan target produksi beras lokal Kubu Raya pada tahun ini sebanyak 228.000 ton bisa tercapai. Terlebih saat ini sebaran pengembangan tanaman pangan khususnya padi sudah hampir di semua.
Untuk menangani persoalan yang mungkin dihadapi seperti serangan hama dan gangguan tanaman lainnya, Suhardjo menambahkan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan para penyuluh lapangan untuk mendampingi para petani dalam mengatasi persoalan-persoalan yang mungkin muncul. “Yang terpenting bagi kita adalah produksi terus bertumbuh dan petani kita sejahtera,”ujarnya.
Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengatakan pengembangan pertanian Kubu Raya terus bergeliat dan akan selalu dikawal oleh Pemerintah sehingga ketersediaan lahan pertanian akan terus terjaga dengan baik. Dan Untuk menjamin hal tersebut Pemkabsudah merancang membuat perda sawah abadi yang nantinya diawali dengan perdes oleh desa-desa, dengan demikian ketersediaan lahan pertanian tetap terjaga.
Muda optimis produksi pertanian Kubu Raya akan terus bertumbuh sebagai penyangga pangan bagi Kota Pontianak dan sebagian wilayah Kalimantan Barat. Kubu Raya harus terus menjaga kestabilan hasil produksi pertanian terutama tanaman pangan.
Sementara untuk menangani kemungkinan timbulnya serangan hama oleh karena perubahgan cuaca dan lain sebagainya, pemerintah akan selalu berupaya membantu penangannya bersama tim penyuluh pertanian dan instansi terkait. “Kita harus bangga dengan petani-petani di Kubu Raya, perberasan terus bertumbuh masive, produksi terus meningkatkan,” katanya, saat menghadiri panen raya, di Parit Solo Desa Sungai Kakap. Kecamatan Sungai Kakap.
Sementara itu salah seorang petani padi di Sungai Kakap, Rosikin menuturkan persoalan dan kendala yang sering dihadapi adalah masalah hama dan musim yang tidak menentu. Seperti curah hujan yang terkadang tinggi dan pengairan yang belum maksimal bisa menjadi kendala.
Menurutnya. setiap musim pasti ada kendala, seperti hama, curah hujan dan pengairan, namun dengan koordinasi yang baik bersama dinas dan penyuluh dilapangan, apa yang menjadi kendala dapat teratasi. “Kita berharap kerjasama yang baik, antara petani dan pemerintah dapat terus terjada demi menghasilkan produksi beras yang diinginkan,” harapnya. (adg)
Sumber : Harian Pontianak Post
No comments:
Post a Comment