KEPALA Badan Penyuluh Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kubu Raya, Rajudin Samad mengatakan saat ini jumlah penyuluh lapangan terbatas."Sampai saat ini, jumlah Petugas Penyuluh Lapangan di Kubu Raya hanya sekitar 76 orang. Padahal, jumlah idealnya adalah 112 orang, sesuai dengan jumlah desa di Kubu Raya," katanya.
Dia menjelaskan, dari 76 orang PPL tersebut, baru 54 orang yang berstatus sebagai PNS, sementara 22 orang lainnya merupakan tenaga lepas yang dikontrak dengan dana dari pemerintah pusat.
Permasalahannya adalah, kontrak 22 orang PPL lepas tersebut hanya sampai Oktober, sehingga November dan Desember tenaga lepas tersebut tidak lagi memberikan penyuluhan kepada petani. Namun, Pemkab Kubu Raya sudah mengantisipasi hal itu dengan melakukan kontrak selama dua bulan kepada para penyuluh lepas tersebut dengan menggunakan dana APBD.
Ditempat terpisah Kepala Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Batu Ampar, Maman Suherman mengatakan Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Batu Ampar ternyata terkendala akan kebutuhan penyuluhan pertanian di kecamatan terjauh. Ini akibat minimnya tenaga penyuluh lapangan di sana. Makanya proses perekrutan baru dengan mendapatkan SDM andal harus dilakukan.
“Sebagai petugas penyuluh lapangan, kita sudah menjalankan tugas dan kewajiban kepada para petani. Namun, kita akui keterbatasan personil, tentunya sulit menjangkau 14 desa di Batu Ampar. Terlebih kondisi geografis Batu Ampar cukup sulit. Sehingga kita tidak bisa terlalu intensif memberikan pembinaan ke petani," kata dia kemarin.
Menurut dia BPP selalu berusaha memperbaiki kinerja penyuluh pertanian di Batu Ampar dengan melibatkan masyarakat setempat. Tujuannya meningkatkan pendapatan petani di sana. Untuk memberikan penyuluhan dan pelatihan ke petani di Kecamatan Batu Ampar, pihaknya terpaksa menggunakan tenaga penyuluh swadaya diambil dari petani setempat.
Petani, lanjut dia, harus diberikan penyuluhan dan pelatihan secara intensif supaya dapat memberikan pelatihan dan penyuluhan ke para petani lain. "Kalau kita hanya mengandalkan tenaga penyuluh dari pemerintah tentu tidak bisa mengcover seluruh petani di kecamatan ini. Dilibatkannya tenaga penyuluh swadaya juga sudah disetujui oleh Badan Penyuluh Pertanian, Peternakan, Pertanian dan Kelautan Kabupaten Kubu Raya," tuturnya. Ia berharap, kedepan Kecamatan Batu Ampar mendapatkan tenaga penuyuluh baru supaya pembinaan ke petani bisa ditingkatkan. Tentunya kedepannya akan berpengaruh terhadap pendapatan para petani. (den)
Sumber : Pontianak Post
Permasalahannya adalah, kontrak 22 orang PPL lepas tersebut hanya sampai Oktober, sehingga November dan Desember tenaga lepas tersebut tidak lagi memberikan penyuluhan kepada petani. Namun, Pemkab Kubu Raya sudah mengantisipasi hal itu dengan melakukan kontrak selama dua bulan kepada para penyuluh lepas tersebut dengan menggunakan dana APBD.
Ditempat terpisah Kepala Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Batu Ampar, Maman Suherman mengatakan Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Batu Ampar ternyata terkendala akan kebutuhan penyuluhan pertanian di kecamatan terjauh. Ini akibat minimnya tenaga penyuluh lapangan di sana. Makanya proses perekrutan baru dengan mendapatkan SDM andal harus dilakukan.
“Sebagai petugas penyuluh lapangan, kita sudah menjalankan tugas dan kewajiban kepada para petani. Namun, kita akui keterbatasan personil, tentunya sulit menjangkau 14 desa di Batu Ampar. Terlebih kondisi geografis Batu Ampar cukup sulit. Sehingga kita tidak bisa terlalu intensif memberikan pembinaan ke petani," kata dia kemarin.
Menurut dia BPP selalu berusaha memperbaiki kinerja penyuluh pertanian di Batu Ampar dengan melibatkan masyarakat setempat. Tujuannya meningkatkan pendapatan petani di sana. Untuk memberikan penyuluhan dan pelatihan ke petani di Kecamatan Batu Ampar, pihaknya terpaksa menggunakan tenaga penyuluh swadaya diambil dari petani setempat.
Petani, lanjut dia, harus diberikan penyuluhan dan pelatihan secara intensif supaya dapat memberikan pelatihan dan penyuluhan ke para petani lain. "Kalau kita hanya mengandalkan tenaga penyuluh dari pemerintah tentu tidak bisa mengcover seluruh petani di kecamatan ini. Dilibatkannya tenaga penyuluh swadaya juga sudah disetujui oleh Badan Penyuluh Pertanian, Peternakan, Pertanian dan Kelautan Kabupaten Kubu Raya," tuturnya. Ia berharap, kedepan Kecamatan Batu Ampar mendapatkan tenaga penuyuluh baru supaya pembinaan ke petani bisa ditingkatkan. Tentunya kedepannya akan berpengaruh terhadap pendapatan para petani. (den)
Sumber : Pontianak Post
No comments:
Post a Comment