Frans Randus |
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kubu Raya mengatakan berdasarkan pertemuan pihaknya dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan beberapa waktu lalu di Jakarta, bahwa DAK 2013 untuk tingkat SMP yang rencanya digunakan untuk pembangunan fisik dan peningkatan mutu sekolah harus dialihkan ke penuntasan pengadaan buku kurikulum 2013.
Sebagai contoh, lanjut dia misalnya proposi DAK 2013 untuk tingkat SMP Rp.3 miliar sebelumnya diperuntukan untuk fisik dan peningkatan mutu, mulai sekarang diubah untuk memenuhi kebutuhan buku kurikulum 2013. Terkait dengan adanya kebijakan tersebut, maka mau tidak mau APBD sebelumnya juga harus diubah.
“Jika anggaranya kurang, maka pemerintah pusat yang akan menambahnya. Dan yang jelas anggaran itu tidak ada yang lari ke fisik,” katanya, Rabu (27/3).
Dia menjelaskan, yang harus dipahami bersama pada perubahan APBD nantinya, DAK 2013 itu akan digunakan untuk penggandaan dan bukan pengadaan buku kurikulum dan menggunakan sistem lelang. Dan kurikulum 2013 ini sudah dapat dipastikan akan dilaksanakan pada tahun ajaran baru.
Sementara, hingga saat ini, dia menambahkan pihaknya sudah melakukan pendataan terkait jumlah ruang kelas yang masih membutuhkan perhatian mencapai 40 persen dari total sekolah tingkat sekolah dasar 320 bangunan, SMP 70-an bangunan, dan SMA/SMK 13 bangunan.
Menurutnya, banguan sekolah yang hingga saat ini masih memprihatinkan lebih banyak di tingkat SD. Sementara ditingkatan SMP dan SMA relatif lebih baik. “Tapi kondisi ini tidak akan menganggu jalannya Ujian Nasional yang akan disetiap tingkatan, karena sistemnya menginduk tentulah sekolah induk yang lebih bagus yang akan digunakan,” tuturnya. (adg)
Sumber : Harian Pontianak Post
pertumuxs
ReplyDelete