SUNGAI RAYA-Kabupaten Kubu Raya tampaknya telah menjadi langganan kebakaran lahan setiap memasuki musim kemarau. Pasalnya berdasarkan data Metereologi, Klimatologi dan Geofisika, Kubu Raya menyumbang 19 dari 39 titik api yang tersebar di Kalimantan Barat. Prakirawan BMKG Supadio Pontianak, Sutikno mengatakan cuaca panas yang terjadi di Kabupaten Kubu Raya, Kota Pontianak dan sekitarnya diprediksi mencapai 32 hingga 34 derajat celcius dan akan terjadi sepanjang Maret. “Bulan ini merupakan bulan kering dimana matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa.
Sehingga kondisi tersebut menyebabkan suhu di Kabupaten Kubu Raya, Kota Pontianak dan sekitarnya mencapai 32 sampai 34 derajat,” jelasnya, Kamis (14/3). Dengan kondisi cuaca yang cukup panas itu, lanjut dia mengakibatkan beberapa kawasan gambut rentan terjadi kebakaran. Hingga saat ini titik api, dari pantauan setiap harinya terus bertambah. Dimana dari , Selasa ( 12/3) lalu titik api sudah berjumlah 12 dan tersebar di seluruh wilayah Kalimantan Barat,” paparnya.
Jika kondisi cuaca tidak berubah, dia menambahkan akan menyebabkan jumlah titik api bertambah. Speerti yang terjadi, pada Rabu (13/3) kemarin total titik api sudah mencapai 39 buah dan terbanyak berada di Kabupaten Kubu Raya sebanyak 19 titik. “Di Kubu Raya memang rentan kebakaran hutan, karena kondisi lahannya gambut sehingga mudah terbakar,” ucapnya.
Dia mengatakan akibat cuaca panas dan semakin bertambahnya jumlah titik api, menyebabkan ketebalan asap pada malam hingga pagi hari sangat pekat. Kondisi itu dapat dilihar hari ini (kemarin; red) tepatnya padai pukul 00.00 dini hari sampai pukul 05.00, jarak pandang di bawah dua kilometer. Jarak pandang dibawah dua kilomter itu, jelas sangat berbahaya bagi keselamatan penerbangan dan transportasi laut. Karena itu, pihaknya telah mengimbau agar PT Angkasa Pura II cabang Bandara Supadio Pontianak agar tidak melakukan penerbangan pada pagi hari, karena jarak pandang yang sangat singkat.
Sutikno memprediksikan, ke depan, jika hujan tidak turun, maka dapat dipastikan titik api akan terus bertambah, demikian dengan ketebalan asap yang ada di Kota Pontianak dan sekitarnya. Sehingga khusus untuk penerbangan dan transportasi laut untuk lebih mempertimbangkannya. “Kita imbau masyarakat juga tidak keluar pada malam hari, karena udara dalam kategori tidak sehat dan sangat mengganggu kesehatan,”imbaunya. (adg)
Sumber : Pontianak Post
Sehingga kondisi tersebut menyebabkan suhu di Kabupaten Kubu Raya, Kota Pontianak dan sekitarnya mencapai 32 sampai 34 derajat,” jelasnya, Kamis (14/3). Dengan kondisi cuaca yang cukup panas itu, lanjut dia mengakibatkan beberapa kawasan gambut rentan terjadi kebakaran. Hingga saat ini titik api, dari pantauan setiap harinya terus bertambah. Dimana dari , Selasa ( 12/3) lalu titik api sudah berjumlah 12 dan tersebar di seluruh wilayah Kalimantan Barat,” paparnya.
Jika kondisi cuaca tidak berubah, dia menambahkan akan menyebabkan jumlah titik api bertambah. Speerti yang terjadi, pada Rabu (13/3) kemarin total titik api sudah mencapai 39 buah dan terbanyak berada di Kabupaten Kubu Raya sebanyak 19 titik. “Di Kubu Raya memang rentan kebakaran hutan, karena kondisi lahannya gambut sehingga mudah terbakar,” ucapnya.
Dia mengatakan akibat cuaca panas dan semakin bertambahnya jumlah titik api, menyebabkan ketebalan asap pada malam hingga pagi hari sangat pekat. Kondisi itu dapat dilihar hari ini (kemarin; red) tepatnya padai pukul 00.00 dini hari sampai pukul 05.00, jarak pandang di bawah dua kilometer. Jarak pandang dibawah dua kilomter itu, jelas sangat berbahaya bagi keselamatan penerbangan dan transportasi laut. Karena itu, pihaknya telah mengimbau agar PT Angkasa Pura II cabang Bandara Supadio Pontianak agar tidak melakukan penerbangan pada pagi hari, karena jarak pandang yang sangat singkat.
Sutikno memprediksikan, ke depan, jika hujan tidak turun, maka dapat dipastikan titik api akan terus bertambah, demikian dengan ketebalan asap yang ada di Kota Pontianak dan sekitarnya. Sehingga khusus untuk penerbangan dan transportasi laut untuk lebih mempertimbangkannya. “Kita imbau masyarakat juga tidak keluar pada malam hari, karena udara dalam kategori tidak sehat dan sangat mengganggu kesehatan,”imbaunya. (adg)
Sumber : Pontianak Post
No comments:
Post a Comment