SUNGAI RAYA-Persoalan sampah masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Kebersihan Kabupaten Kubu Raya. Seperti tumpukan sampah di ujung jembatan tol Jalan Ali Anyang Kecamatan Ambawang Kabupaten Kubu Raya.
Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Kebersihan Kabupaten Kubu Raya, Sugiarto dengan tegas mengatakan tumpukan sampah yang berada di sepanjang Jalan Ali Anyang, bukanlah sampah rumah tangga yang dibuang oleh masyarakat Kabupaten Kubu Raya. Melainkan sampah-sampah yang dibuang oleh warga, pedagang di luar Kabupaten Kubu Raya.
Sugiarto menceritakan pihaknya pernah menangkap warga yang sedang membuang sampah di kawasan tersebut. Setelah diintrogasi ternyata mereka bukanlah warga Kabupaten Kubu Raya. “Kalau warga kita, sudah paham buang sampah di mana. Karena kita sudah memfasilitasi kontainer sampah,” katanya, Selasa (15/1).
Agar sampah dapat diangkut, lanjut Sugiarto pihaknya sudah menyiapkan satu kontainer dan TPS yang disimpan di bawah jembatan tol. Agar sampah tidak lagi berserakan, pihaknya pun sudah mensosialisasikan kepada masyarakat setempat agar membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan.
Sugiarto sangat yakin, warga Kabupaten Kubu Raya khususnya warga Ambawang sudah paham bagaimana menjaga lingkungan. “Memang sepertinya mereka sengaja membuang sampah di sana, bahkan laporan dari petugas mereka membawa sampah menggunakan mobil pick up,” ucapnya.
Sugiarto menegaskan piihaknya akan melakukan pemantauan terhadap kawasan-kawasan yang dijadikan tempat pembuangan sampah oleh orang tidak bertanggungjawab. Dan akan memberi sanksi tegas guna memberi efek jera. “Kalau warga kita berupaya menjaga kebersihan, seharusnya warga luar menghormati,” tegasnya.
Sebelumnya, menurut Sugiarto fasilitas kebersihan yang dimiliki saat ini, seperti 14 kontainar TPS, 16 TPS terbuka, tiga amrol truk pengangkut kontainer, dan enam drump truk pengangkut sampah dua diantaranya dalam keadaan yang memprihatinkan masih belum mampu menangani permasalahan sampah di Kabupaten Kubu Raya.
Selain kekurangan fasilitas-fasilitas itu, lanjut dia kondisi TPA yang ada juga sudah sangat memprihatinkan dan perlu dilakukan perluasan. “TPA yang ada saat ini, tinggal menyisakan 1800 meter persegi dari 2,4 haktare itupun digunakan untuk jalan. Jadi memang penambahan fasilitas dan perluasan TPA sangat dibutuhkan,” katanya, Senin (14/1).
Namun., Sugiarto berharap kepada pemerintah kabupaten dan anggota DPRD Kabupaten Kubu Raya, untuk dapat segera memperhatikan kondisi TPA yang ada. Menurutnya, jika sudah memiliki lahan yang mencukupi barulah dapat membicarakan teknologi. Karena memang selama ini penanganan sampah di TPA hanya bersifat manual. (adg)
Sumber : Harian Pontianak Post
Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Kebersihan Kabupaten Kubu Raya, Sugiarto dengan tegas mengatakan tumpukan sampah yang berada di sepanjang Jalan Ali Anyang, bukanlah sampah rumah tangga yang dibuang oleh masyarakat Kabupaten Kubu Raya. Melainkan sampah-sampah yang dibuang oleh warga, pedagang di luar Kabupaten Kubu Raya.
Sugiarto menceritakan pihaknya pernah menangkap warga yang sedang membuang sampah di kawasan tersebut. Setelah diintrogasi ternyata mereka bukanlah warga Kabupaten Kubu Raya. “Kalau warga kita, sudah paham buang sampah di mana. Karena kita sudah memfasilitasi kontainer sampah,” katanya, Selasa (15/1).
Agar sampah dapat diangkut, lanjut Sugiarto pihaknya sudah menyiapkan satu kontainer dan TPS yang disimpan di bawah jembatan tol. Agar sampah tidak lagi berserakan, pihaknya pun sudah mensosialisasikan kepada masyarakat setempat agar membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan.
Sugiarto sangat yakin, warga Kabupaten Kubu Raya khususnya warga Ambawang sudah paham bagaimana menjaga lingkungan. “Memang sepertinya mereka sengaja membuang sampah di sana, bahkan laporan dari petugas mereka membawa sampah menggunakan mobil pick up,” ucapnya.
KURANG BAK: Tempat pembuangan sampah sementara Pasar Kemuning selalu meluber. Tiga bak sampah yang yang tersedia, tidak mampu menampung “pasokan” sampah. MUJADI/PONTIANAK POST |
Sugiarto menegaskan piihaknya akan melakukan pemantauan terhadap kawasan-kawasan yang dijadikan tempat pembuangan sampah oleh orang tidak bertanggungjawab. Dan akan memberi sanksi tegas guna memberi efek jera. “Kalau warga kita berupaya menjaga kebersihan, seharusnya warga luar menghormati,” tegasnya.
Sebelumnya, menurut Sugiarto fasilitas kebersihan yang dimiliki saat ini, seperti 14 kontainar TPS, 16 TPS terbuka, tiga amrol truk pengangkut kontainer, dan enam drump truk pengangkut sampah dua diantaranya dalam keadaan yang memprihatinkan masih belum mampu menangani permasalahan sampah di Kabupaten Kubu Raya.
Selain kekurangan fasilitas-fasilitas itu, lanjut dia kondisi TPA yang ada juga sudah sangat memprihatinkan dan perlu dilakukan perluasan. “TPA yang ada saat ini, tinggal menyisakan 1800 meter persegi dari 2,4 haktare itupun digunakan untuk jalan. Jadi memang penambahan fasilitas dan perluasan TPA sangat dibutuhkan,” katanya, Senin (14/1).
Namun., Sugiarto berharap kepada pemerintah kabupaten dan anggota DPRD Kabupaten Kubu Raya, untuk dapat segera memperhatikan kondisi TPA yang ada. Menurutnya, jika sudah memiliki lahan yang mencukupi barulah dapat membicarakan teknologi. Karena memang selama ini penanganan sampah di TPA hanya bersifat manual. (adg)
Sumber : Harian Pontianak Post
semoga masalah sampah di kubu raya dapat teratasi dengan baik. yang terpenting pengolahan ulang juga diutamakan :)
ReplyDeletejadi inget lagu...anak-anak tempo dulu gan..banyak sanpah di kotakuuuuu....gara-gara kamu...malas bersih-bersih...gt ya gan>>>
ReplyDeletebiasa kalo buang itu di daerah pegunungan terus di timbun tanah.
ReplyDeletebanyak terjadi...seseorang mau tempat tinggalnya bersih dari sampah, sehingga dia membuang sampah ke tempat orang lain...begitulah salah satu sifat yang harus dihapus dari muka bumi ini :)
ReplyDeleteSampah Ngak dimana-mana bajir total baik ibu kota maupun desa bahkan sampah rumah tangga sudah mejamur di masyarakat..
ReplyDeletewaduh banyak banget ya sampahnya
ReplyDeletesemoga ga terus jadi spam kota
Masalah sampah memang ga ada habisnya
ReplyDelete