MASYARAKAT yang berdomisili di pinggiran kawasan Jalan Arteri Supadio (Soekarno-Hatta) Sungai Raya, mengeluhkan penyalaan lampu penerangan jalan umum dilakukan ketika pejabat pusat datang ke daerah ini. Itu tampak ketika Wakil Presiden (Wapres) Boediono tiba di Pontianak beberapa waktu lalu. ”Padahal lampu ini sudah beberapa bulan mati.
Dulu sempat hidup. Mungkin lampunya tidak berkualitas, makanya cepat mati. Eh, giliran ada pejabat pusat datang, baru sibuk hidup,” sindir Abdurahman, warga jalan pinggiran Arteri Supadio, Selasa (3/7) di Sungai Raya. Menurut dia, tindakan ini dilakukan seperti takut dimarahi dan kurang profesional, ketika pejabat pusat datang. ”Kami sudah berteriak saja lama, kenapa baru sekarang hidup? Namun apa mau dikata, seperti itulah kita,” katanya. “Ya kita bersyukur juga, daerah kita diperhatikan,” sambung Rahmat, warga setempat juga.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kubu Raya, Bambang Sridadi, menuturkan bahwa ini harus menjadi perhatian serius para SKPD, ketika menangani persoalan lampu jalan yang banyak mati. “Terutama di sepanjang jalan Soekarno-Hatta, yang merupakan jalur protokol di Kubu Raya. Apalagi mendekat bulan Suci Ramadan, kita berharap, bohlam lampu putus segera diganti,” ungkap dia.
Dulu sempat hidup. Mungkin lampunya tidak berkualitas, makanya cepat mati. Eh, giliran ada pejabat pusat datang, baru sibuk hidup,” sindir Abdurahman, warga jalan pinggiran Arteri Supadio, Selasa (3/7) di Sungai Raya. Menurut dia, tindakan ini dilakukan seperti takut dimarahi dan kurang profesional, ketika pejabat pusat datang. ”Kami sudah berteriak saja lama, kenapa baru sekarang hidup? Namun apa mau dikata, seperti itulah kita,” katanya. “Ya kita bersyukur juga, daerah kita diperhatikan,” sambung Rahmat, warga setempat juga.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kubu Raya, Bambang Sridadi, menuturkan bahwa ini harus menjadi perhatian serius para SKPD, ketika menangani persoalan lampu jalan yang banyak mati. “Terutama di sepanjang jalan Soekarno-Hatta, yang merupakan jalur protokol di Kubu Raya. Apalagi mendekat bulan Suci Ramadan, kita berharap, bohlam lampu putus segera diganti,” ungkap dia.
Ia meminta agar Seksi Penerangan Jalan Umum (PJU) baik di Provinsi, Kubu Raya, atau kecamatan, lebih diberdayakan. Ini dimaksudkan agar rusaknya lampu PJU dapat menjadi perhatian dan ditangani. “Bagaimanapun, lampu PJU rusak harus langsung diperbaiki. Sebab, masyarakat sudah membayar perawatan dan pemeliharaan lampu PJU,” ujarnya.
Politikus Partai Demokrat Kubu Raya ini, menceritakan bagaimana saat pulang kerja di malam hari, mereka harus ekstra hati-hati melintasi jalan gelap. Sebab, kalau tidak hati-hati, tentu saja berpotensi menabrak orang yang melintas. Sementara di sisi lain, keberadaan lampu jalan juga diharapkan mampu memperindah kota. “Jadi kenapa harus dibiarkan saja?” ungkap dia.
Lebih jauh dikatakannya, rutinitas lalu lalang kendaraan dari dan menuju Bandara Supadio Pontianak selalu ramai terlebih di malam hari. Oleh karena itu, dia berharap agar instansi terkait segera memperbaiki keberadaan lampu jalan. “Kami meminta supaya pemerintah memperbaiki lampu jalan. Ini sangat mengganggu keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan,” ujarnya. (den)
Sumber : Pontianak Post
No comments:
Post a Comment