SUNGAI RAYA – Ramadan masih beberapa pekan lagi. Namun harga sembako dari hari ke hari mulai merangkak naik. Meski kenaikannya tidak signifikan, namun sejumlah pasar tradisional nyaris menaikkan seluruh jenis komoditi sembako.
Ini diperkirakan akan terus meroket hingga masuk bulan puasa. Kenaikan harga ini bisa terlihat di Pasar Parit Baru, Sungai Raya, yang merupakan salah satu pasar terbesar di Kubu Raya. Kenaikan hampir terjadi di seluruh jenis komoditi sembako, seperti, beras, minyak goreng, dan telur. “Naiknya nggak tinggi. Ini juga harga kenaikan sejak dua bulan lalu. Seperti daging ayam, gula dan telur,” ungkap Aming, pemilik toko sembako ini.
Menurut dia, kenaikan harga sembako memang biasanya terjadi menjelang bulan puasa. Itupun lebih kepada faktor susah didapatnya barang-barang kebutuhan pokok di pasaran. ”Tetapi untuk bulan puasa ini sepertinya stok melimpah.
Ini diperkirakan akan terus meroket hingga masuk bulan puasa. Kenaikan harga ini bisa terlihat di Pasar Parit Baru, Sungai Raya, yang merupakan salah satu pasar terbesar di Kubu Raya. Kenaikan hampir terjadi di seluruh jenis komoditi sembako, seperti, beras, minyak goreng, dan telur. “Naiknya nggak tinggi. Ini juga harga kenaikan sejak dua bulan lalu. Seperti daging ayam, gula dan telur,” ungkap Aming, pemilik toko sembako ini.
Menurut dia, kenaikan harga sembako memang biasanya terjadi menjelang bulan puasa. Itupun lebih kepada faktor susah didapatnya barang-barang kebutuhan pokok di pasaran. ”Tetapi untuk bulan puasa ini sepertinya stok melimpah.
Mudahan-mudahan tetap terjaga, sehingga kita enak menjual harganya,” ujarnya. Aming sendiri menerima barang-barang sembako seperti telur, gula, dan stok sayur mayur juga bumbu dapur dari distributor. Hampir setiap stok habis, sembako tersebut diantarkan tanpa mengurangi stok pasokan sebelumnya. “Saya maunya rutin, biar rame jualan barangnya,” kata dia kembali.
Pantauan Pontianak Post di lapangan untuk harga beras dari kualitas sedang dan bagus harganya bervariasi. Mulai dari Rp7.500 – Rp10.500 perkilogram. Sementara harga telur dari Rp1 ribu hingga Rp1.200 perbiji. Sementara untuk minyak goreng dari Rp11 ribu perkilogram dan harga barang lainnya seperti bawang merah, tetap seperti biasa antara Rp15 ribu – Rp16 ribu perkilogram.
Sementara itu, pedagang lainnya, Marwan, menerangkan bahwa untuk saat ini, sejumlah harga kebutuhan pokok masih dalam kondisi normal. Secara pasti, ditambahkan dia, jika melihat persedian barang yang masih mencukupi, kemungkinan besar tidak mengalami kenaikan. Namun, lanjutnya, menjelang pelaksanaan Ramadan, biasanya harga-harga kebutuhan pokok merangkak naik.
Diperkirakan dia, kenaikannya juga tidak terlalu tinggi. “Biasanya yang naik harga daging ayam dan sapi, beras, telur, dan gula. Ada juga secara otomatis barang-barang lain ikut merangkak naik,” tutur dia.Jasmi, warga Arang Limbung, Sungai Raya, salah satu konsumen, menuturkan bahwa untuk kenaikan harga sembako saat ini belum terasa. Biasanya, ditambahkan dia, kenaikan harga beras, minyak goreng, daging ayam, sapi, dan jenis ikan, termasuk telur, akan mengalami kenaikan menjelang puasa. ”Dan naik lagi menjelang lebaran,” katanya.
Ia berharap pemerintah konsen memperhatikan harga pasar dan meminta jangan sampai memasuki Ramadan, umat muslim malah menderita. ”Tak etis dong di bulan puasa, harga selalu naik. Pemerintah juga tidak bisa terlalu kentara turut campur,” ujarnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kubu Raya T Ch Leydianto, memastikan antisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok dan barang-barang menjelang ibadah puasa selalu dilakukan. Pihaknya sendiri memiliki tim pendataan harga untuk setiap kebutuhan pokok yang dijual di pasaran, terutama sembako. “Semua masih normal lah sekarang. Tak perlu resah, Masyarakat,” ungkap dia. (den)
Sumber : Pontianak Post
No comments:
Post a Comment