SUNGAI RAYA—Pemerintah Kabupaten Kubu Raya (KKR) pada dasarnya mendukung PT. Angkasa Pura II terkait pembebasan lahan masyarakat untuk pembangunan runway baru. Bahkan pemerintah kabupaten termuda di Kalbar ini, siap menganggarkan dan melakukan sharing dana bersama ke Pemerintah Provinsi Kalbar.
”Kita mendukung. Kedepannya tidak menutup kemungkinan antara bidang teknis seperti Bappeda Kubu Raya - Provinsi termasuk PT. Angkasa Pura II selaku leading sektor pembangunan runway baru untuk melakukan pembicaraan serius mengenai pembebasan lahan. Sebab, ada hal-hal teknis yang harus diarahkan dan saling terintegrasi,” kata Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, Rabu (4/1) di Sungai Raya.
Meskipun mendukung pembangunan runway baru, Bupati Muda juga meminta PT. Angkasa Pura II proaktif. Misalnya untuk masalah pembebasan lahan yang tanggungjawabnya ke pemerintah daerah, sebaiknya diberikan surat kebutuhan. Pasalnya, selama ini pemerintah KKR merasa tidak pernah disurati tentang pembebasan lahan. ”Surat itu penting supaya ada komunikasi. Ini juga buat mengetahui seberapa besar kebutuhan pembebasan lahan buat keperluan runway baru tersebut,” ujarnya.
”Kita mendukung. Kedepannya tidak menutup kemungkinan antara bidang teknis seperti Bappeda Kubu Raya - Provinsi termasuk PT. Angkasa Pura II selaku leading sektor pembangunan runway baru untuk melakukan pembicaraan serius mengenai pembebasan lahan. Sebab, ada hal-hal teknis yang harus diarahkan dan saling terintegrasi,” kata Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, Rabu (4/1) di Sungai Raya.
Meskipun mendukung pembangunan runway baru, Bupati Muda juga meminta PT. Angkasa Pura II proaktif. Misalnya untuk masalah pembebasan lahan yang tanggungjawabnya ke pemerintah daerah, sebaiknya diberikan surat kebutuhan. Pasalnya, selama ini pemerintah KKR merasa tidak pernah disurati tentang pembebasan lahan. ”Surat itu penting supaya ada komunikasi. Ini juga buat mengetahui seberapa besar kebutuhan pembebasan lahan buat keperluan runway baru tersebut,” ujarnya.
Ia kemudian memberikan contoh bagaimana pembangunan outer ring road melibatkan Kota Pontianak-Kubu Raya dan Pemerintah Provinsi. Ketiga pihak ini saling berhubungan karena kaitannya dengan wilayah dan kerjasama. Semestinya untuk pembebasan lahan juga dibicarakan bersama, terutama pihak PT. Angkasa Pura II selaku pihak penanggungjawab kedepan.
”Makanya kita berkeinginan persoalan pembebasan lahan adalah saling kerjasama,” ungkap dia. Muda menjelaskan pada dasarnya Pemkab Kubu Raya mendukung serius langkah pembebasan lahan buat pembangunan runway baru. Pasalnya ada banyak hal yang akan menguntungkan kalau proses dan pelaksanaanya tercapai.
Misalnya runway baru akan mempermulus pesawat berbadan lebar masuk. Dampaknya jumlah penumpang dan potensi pendapatan meningkat. Dampak lain kedepannya bisa saja rencana embarkasi haji tidak lagi ke Batam namun di Bandara Supadio di Kubu Raya-Kalbar. ”Kita siap bicarakan persoalan pembebasan lahan,” ujar dia.
Sebelumnya Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Herry Bakti S Gumay mengatakan pembebasan lahan tanggungjawab Pemerintah Daerah setempat (Pemprov-Pemkab). Gubernur Kalbar, Cornellis sudah menjanjikan pembebasan lahan untuk pembangunan runway baru.
“Tinggal kita tunggu realisasinya. Mudah-mudahan tahun 2012 sudah bisa dianggarkan di APBD Provinsi atau kabupaten,” katanya kepada wartawan kemarin.Ia menerangkan PT. Angkasa Pura II masih menunggu realisasi pembebasan lahan. Untuk saat ini di Bandara Supadio tengah fokus dan konsen membangun terminal baru dan ruang cargo baru. ”Masih dalam tahapan untuk lintasan baru,” ungkapnya.
Meski begitu Dirjen Perhubungan Udara mewanti-wanti tanah gambut di sekitar bandara Supadio, Pontianak. Pengerjaannya harus dipreloading benar-benar supaya bermanfaat. Untuk runway tahapan pengerjannya sudah masuk ke tahap tiga menyusul tahap empat sebagai kegiatan rekontruksi.
“Saya optimis, runway di sini akan benar-benar kuat kalau direncanakan matang juga menyeluruh,” katanya. Disamping itu, Dirjen juga mengkritisi ancaman maskapai BUMN penerbangan seperti Garuda yang mewanti-wanti meninggalkan Bandara Supadio, jika perbaikan lintasan runway tidak dilakukan. ”Ngaklah. Perusahaan BUMN itu sebagai regulator kok. Ancaman boleh saja. Tetapi saya optimis mereka juga berpikir ulang kalau melihat peluang penumpang di Kalbar,” ujarnya. (den)
Sumber : Pontianak Post
No comments:
Post a Comment