Asyiknya Berkunjung Ke Candi Prambanan - Berita Kubu Raya - Kalimantan Barat

Breaking

Unordered List

Tuesday, September 12, 2017

Asyiknya Berkunjung Ke Candi Prambanan

PINTU MASUK : Penulis berfoto dengan latar belakang pintu gerbang masuk kawasan Candi Prambanan.  Ada pemeriksaan detector logam di pintu gerbang pemeriksaannya   Foto Istimewa
PINTU MASUK : Penulis berfoto dengan latar belakang pintu gerbang masuk kawasan Candi Prambanan.  Ada pemeriksaan detector logam di pintu gerbang pemeriksaannya   Foto Istimewa



Candi Prambanan yang merupakan salah satu obyek wisata terkenal di Yogyakarta benar benar menjadi magnet bagi para wisatawan yang ingin menghabiskan waktu liburannya. Siapa saja boleh berkunjung ke  Taman Wisara Candi Prambanan ini.   

Perjalanan motor menuju kawasan Candi Prambanan yang saya tempuh lebih kurang 1 jam setengah itu sangat menyenangkan.  Cuaca panas kota Yogyakarta siang itu (11 Juli 2016) cukup bersahabat dalam arti kata tidak menyengat kulit. Tapi kalau berjemur di bawah sinar matahari secara sengaja yang hitam juga.  Bagaimana situasi terkini di Candi Prambanan dan bagaimana keseruannya berikut catatannya.  
Oleh ; Asep Haryono. Yogyakarta
Saya berangkat menuju Candi Prambanan dengan menumpang motor dari Desa Kembang Pundak IV Nanggulan Kulon Progo (sekitar 1 jam dari Jogja kota).  Perjalanan ditempuh selama hampir satu jam setengah itu akhirnya membawa saya dan Mas Sabiyan, guide saya, hingga sampailah kami berdua di parkiran motor kawasan Candi Prambanan. 

Setelah membayar TMTP (Tanda Masuk Taman Parkir)  Borobudur – Prambanan- Ratu Boko sebesar Rp.3.000,- kami pun masuk ke tempat penjualan tiket masuk kawasann Candi Prambanan. Saya melihat semua petugas parkir nya  berkemeja putih lengan panjang bawahan celana panjang hitam dan mengenakan ID card,  Semuanya lanang (laki laki), dan tidak terlihat petugas parkir perempuan.

Yang unik dari karcis parkir ini adalah himbauan yang tertulis pada kertas parkirnya agar pemilik kendaraan bermotor untuk TIDAK meninggalkan karcis parkirnya di kendaraan.  Namun kenyataannya yang saya liat karcis karcis saya yang sudah lunas di loket, justru direkatkan atau  ditempel  di kabel rem depan motor saya atau di dekat stang kemudi oleh petugasnya

“Sewa payung mas?” tawar seorang penjaja sewa Payung yang berdiri dekat dengan lokasi kendaraan motor kami yang diparkir. Mas itu menjelaskan sewa dengan tarif 5000 rupiah dijamin sampai  selesai seharian, dan dibayar setelah keluar dari candi.   Mikir juga saya  Apa selama saya nyewa nanti mas penyewa Payung itu akan mengikuti kemana saya pergi?   Nggak banged deh.   “Sampun mas, matur suwun” (Sudah mas gak apa, terima kasih). Jawab saya yang gaya pake Bahasa Jawa  

Candi Yang Masih Misteri
Dari brosur brosur yang saya dapatkan darti Tourist Information Center (TIC) atau Pusat Informasi Wisatawan yang letaknya berada di sisi kiri pintu masuk pembelian tiket masuk Karcis Terusan Candi Prambanan – Ratu Boko banyak menceritakan sejarah prambanan. 

Lembaran brosurnya sendiri dicetak sederhana saja dengan tampilan warna yang cukup sederhana.    Brosur Prambanan yang saya dapatkan ini dicetak oleh PT Taman Wisata Candi – Unit Prambanan yang beralamat di Jalan Raya Yogya – Solo KM 16, Prambanan Yogyakarta  55571.

Dari brosur yang saya baca tertulis sejarah daripada Candi Prambanan yang konon juga identik dengan sebutan Candi Roro Jonggrang   Sudah banyak tulisan sejarah Candi Prambanan yang tersebar di Internet yang mudah diakses oleh masyarakat luas  

Cukup dengan mencarinya di Google dengan keyword (kata kunci) “sejarah candi prambanan” Insya Allah akan muncul puluhan link link yang berisi tentang Sejarah Candi Prambanan.   Namun tidak ada salahnya saya tuliskan kembali intisari sejarah Candi Prambanan yang saya kutip dari Brosur Candi Prambanan yang saya dapatkan di lokasi wisata.

Candi Prambanan ini merupakan candi terbesar umat Hindu yang ada di Jawa Tengah, Dibangun sejak abad ke 9 pertengahan oleh Dinasti Sanjaya.    Beda dengan Candi Borobudur yang dibangun pada masa kejayaan Dinasti Syailendra di abad ke 8 masehi. 

Candi Prambanan yang megah ini pada dasarnya memiliki 3 halaman utama yang tersusun rapih dengan arah memusat kepada halaman candi utama  yang berada di bagian tengah atau pusat.   Jumlah Candi di halaman 1 ada 16 buah , Halaman II ada 224 buah, dan di halaman III nya tidak ada sama sekali (Candi).  Jadi total keseluruhan pada mulanya sebanyak 240 buah candi.

“Candi ini sebenarnya masih misteri, mengenai siapa yang sebenarnya membangun candi Prambanan ini” terang Lik Sap, guide saya selama di kawasan Candi Prambanan,   “Candi Prambanan ini terbuat dari batu yang berat, nah coba liat ukiran ukiran patung patung yang ada di dalam Candi candi ini semuanya rapih seperti dipahat oleh seorang ahli pahat modern, sedangkan ini dibangun pada masa Majapahit” kata Lek Sap menambahkan.

Saya pun memperhatikan beberapa detil relief relief yang ada di beberapa candi tertentu di kawasan Candi Prambanan memang indah, dan tiap lekukan atau pahatan batu yang membetuk relief orang atau semacammya sangat detil.   Saya membayangkan alat yang digunakan pada masa itu untuk membangun Candi seperti apa.   

Namun yang mengusik saya adalah siapa sesungguhnya yang membangun Candi candi nan Indah dan sangat mendetil ini sedangkan semuanya terbut dari batu batu yang sangat luar biasa beratnya?   Benrkah dibangun oleh para Jin seperti yang dikisahkan dalam brosur tersebut? 

Kisah legenda Bandung Bondowoso yang gagal membangun 1000 candi dalam semalam itu dikisahkan dalam legenda dengan bantuan para Jin namun gagal.  Diceritakan betapa murkanyan Bandung Bondowoso karena gagal memenuhi syarat 1000 Candi yang diajukan oleh Roro Jonggrang.  Dikisahkan sang Roro Jonggrang dikutuk oleh Bandung Bondowoso menjadi sebuah arca yang dijadikan sebagai pelengkap untuk menggenapi 1000 candi tersebut.  

Dari berbagai sumber disebutkan sebenarnya arca tersebut bukan arca Roro melainkan Arca Durga Mahisa Suramardhini, istri  Dewa Siswa yang berada di bilik bagian utama Candi Siwa. 

Nah dari kisah inilah akhirnya ada sebutan Candi Prambanan adalah juga Candi Roro Jonggrang.  Demikian kira kira inti dari cerita atau legenda Roro Jonggrang dan Candi Prambanan yang saya kutip dari Brosur Prambanan yang dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata Kawasan Candi Prambanan.   Cukup membantu

Tidak Masuk Ke dalam Candi
Saya mulai memasuki gerbang utama masuk kawasan Candi Prambanan tepatnya memasuki  Gerbang Pameran Kampung Kepurbakalaan yang dikelola oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta Jl Jogja-Solo Km 15 Boom sleman DIY.   Yang unik dari gerbang ini adalah  ada 3 orang “prajurit” Kerton lengkap dengan atributnya “menjaga” pintu gerbangnya dengan maksud menawarkan diri siapa yang mau foto SELFIE dengan mereka.  

“ini pada foto foto sama mereka mbayar nda?” Tanya saya kepada Lek Sap, guide.   “Oh sama sekali tidak silahkan silahkan” jawab Lek Sap.    Saya melihat banyak orang orang yang antre berfoto dengan mereka, dan semuanya dilayani dengan ramah dan senyum oleh “pasukan” Kraton itu  Saya pun tidak melewatkan kesempatan yang berharga ini .

“ wah ini bagus nih tidak ada bayaran sama sekali, dan saya akan meunggunggu giliran untuk biasa foto dengan mereka” kata saya seolah sedang berbisik kepada orang lain,  padahal ngomomg sendiri..  Saya pun mendekati 3 orang “prajurit”keraton itu untuk foto bersama.  Dari 3 foto yang dijepret, hanya 2 yang terbukti yang berhasil terekam, sedangkan yang lainnya belum sempat

Masuk ke dalam lagi akhirnya saya menemukan sebuah gallery atau diorama candi candi yang dipamerkan.  Kawasan pamerannya cukup luas.  Saya sempat mengisi buku tamu yang sudah disediakan oleh petugas d meja informasi. 

Setelah mengisi buku daftar pengunjung, pandangan mata saya tertumbuk pada pohon pohon yang daunnya berupa kertas kertas yang bertuliskan semacam ungkapan atau kata taka.    Di area ini juga ada gedung yang menyajikan informasi tentang Prambanan dalam bentuk pandang dengar atau Audio Visual.  Film khusus yang memutar film tentang Cand Prambanan, letaknya 300 meter namun saya tidak ke sana.

“Oh  yang itu namanya Pohon harapan mas, silahkan menulis pesan dan harapan atau keinginan seperti apa agar masyarakat bisa tergerak hatinya bisa ditulis dalam kertas yang sudah disediakan lalu digantung di pohon ini bersama dengan kartu kartu dari pengunjung lainnya”  jelas mba yang bertugas, Sayang  sekali saya belum sempat melihat nama petugasnya  Salah satu petugas yang hadir di meja informasi seperti mengenakan seragam kampus atau baju sekolah.  Ada yang magang kah di sana?

Saya pun berkeliling di dalam ruangan itu dan memfoto beberapa diorama candi candi yang ada lengkap dengan penjelasannya .   Ketika saya meminta brosur tentang Candi Prambanan tidak menyediakan. “Oh kalau brosur wisata Candi Prambanan bisa diperoleh di pintu luar mas, dekat pintu loket pembayaran ada di sebelah krinya, di situ ada tourist information center atau TIC bisa diambil gratis di sana” kata mba itu menjelaskan. 

Cuaca siang itu yang panas menyengat tidak menyurutkan langkah saya, dan Lek Sap untuk berkeliling ke beberapa sudut yang ada di komplek percandian itu.    Salah satu kendala saya dalam mengabadikan momen dalam bentuk foto adalah kamera HP yang saya gunakan nyaris tidak keliatan layar (screen) untuk previwnya karena terkena sinar matahari langsung. 

Sepeda , Kereta Mini Dan Mobil Golf
Saya pun lanjut berkeliling kawasan candi Prambanan dan bermaksud ingin naik ke atas ke bagian dalam namun saya urungkan mengingat kondisii kak (bagian jempol) lik Sap dibalut plester.  

Ketika saya tanyakan ada apa dengan kakinya, beliau menjawab “Oh ini jatuh kemarin malam dari motor, ada luka lecet di jempol kaki tapi sudah baik dan mudah mudahan lekas sembuh” jawab Lik Sap. 

Yang unik kalau saya perhatikan kawasan Candi Prambanan ini adalah letak geografisnya yang unik.  Lokasi candi Prambanan adalah kawasan candi yang menganut agama Hindu ini berdekatan atau berlatar belakang candi candi beragama Budha.  Kental sekali. 

Hal ini jelas membuktikan bahwa sejak jaman dulu sikap menghargai dan saling toleransi antar umat beragama sudah terjalin dengan harmonis.  Belun lagi aneka pahatan patun dalam dindin dinding candi yang luar biasa detailnya padahal itu di atas batu yang benar benar batu yang keras.   

Kembali menggelitik saya, jadi siapakah sebenarnya yang membangun Candi candi indah dan megah seeperti ini?   Benar benar manusia kah?   Sungguh sebuah peradaban yang sudah maju terutama dalam hal ilmu pahat memahat patung di atas batu. Sebuah ketrampilan yang luar biasa yang tetap kontemporer hingga abad ini.

Sayup sayup terdengar suara Adzan Sholat Zhuhur berkumdan dari kejauhan.  Suaranya jelas terdengar di telinga saya dan Lik Sap.   Saya rasa kunjungan “studi banding” dan napak tilas wisata Candi Prambanan harus segera di akhiri.   Dokumentasi dalam Android saya berupa foto foto terjaga dengan baik, dan sudah saya check semua foto dalam kedaaan baik.  

 “Lik Sap nanti kita Sholat Zuhur dahulu di Masjid terdekat ya sekalian nanti makan siangnya di luar saja biar murah meriah”  pinta saya kepada Lik Sap.  Kami berpikir kalau makan siang di restoran atau rumah makan di kawasan Wisata Candi Prambanan kuatir di hajar bharga mahal alias “harga bule” atau “harga turis”.   Repot juga, padahal itu juga belum tentu benar adanya.

Sepamjang koridor jalan menuju pintu keluar Komplek Candi Prambanan, saya melihat rupamya ada Golf Car (Mobil Golf)  Sebutan untuk mobil yang biasa dipakai orang main golf .  Tenpat pemnyewaannya ada di dekat pntu kelar Candi Prambanan

Paket Keliling 3 Candi ( Candi Lumbung, Candi Bubrah, Candi Sewu) lalu finis di pintu keluar, tatifnya Rp.20.000 per 15 menit.  Untuk hari Senin s/d Jumat tarif regularnya Rp.20.000,- dan untuk kelas VIP nya Rp.200.000- per jam. Hari Sabtu, Minggu Libur tarifnya sama tetap Rp.20.000 per 15 menit atau Rp.250.000,- per jam.  

Nah bagi anda yang mau gaya keliling candi bisa menyewa Mobil Golf ini sesuai dengan tariff yang sudah saya sebutkan itu tadi 
Mau pake kereta Mini juga bisa kok.   Komplek kawasan Candi Prambanan ini juga menyediakan Kereta Mini (Mini Train) yang tentu saja harus membayar sesuai dengan tariff yang berlaku. “ Oh maaf saya kira gratis sebagai faslilitas dalam komplek Candi Prambanan” komemtar saya simgkat saja.  “ Ya ora taa (Ya tidak lah), mbayar juga kaya Lik Sap.

Saya pun mengamnbil beberapa foto di kawasan penyewaan kereta mini ini.   Saya memnfoto sebuah kereta Mini yang menurut saya lebih  mirip truk gandeng, atau mobil dengan gandengan di belakangnya.   Membang bentuk depannya saja yang moncongnya mirip keretap api lengkap dengan lokomotif dan cerobong asapnya. 

Tetap saja ban karet yang dipakai.  Tarifnya Rp.7.600, ATV Rp.15.000, Kereta Listik cukup haya Rp.5.000.  Cukup merakyat harganya 
Mau keliling komplek Candi Prambanan bisa dengan Sepeda juga   Ada memang? Tentu.  Bagi para wisatawan yang ingin merasakan sensasi bersepeda santai berkeliling komplek percandian bisa menuju Bycicle rental (penyewaan Sepeda) dengan tariff untuk sepeda Tunggal (Single Bike)  tunggal Rp.10.000,- sedangkan untuk Sepeda Tandem tarifnya Rp.20.000.  (Asep Haryono)

TEKS FOTO
1 :   SEWA : Penyewa paying yang siap melayani para pengunjung Candi Prambanan.  Tarif nya hanya 5000 rupiah seharian. Foto Asep Haryono
2 :   PRAJURIT : Penulis berfoto bersama “prajurit” keratin yang menjaga pintu masuk kawasan Candi Prambanan.  Foto Istimewa
3.   POHON KEHIDUPAN : Ini adalah symbol dari sebuah pohon kehidupan.  Anda bisa menuliskan harapan dalam sebuah kertas atau kartu dan digantungkan pada tangkainya.  Foto Asep Haryono
4.  PINTU MASUK : Penulis berfoto dengan latar belakang pintu gerbang masuk kawasan Candi Prambanan.  Ada pemeriksaan detector logam di pintu gerbang pemeriksaannya   Foto Istimewa
5.  INDAH :  Salah satu sudut Candi Prambanan dari luar.  Indah dan menakjubkan.  Foto Asep Haryono
6. MOBIL GOLF :  Bisa menyewa mobil golf di sini.  Tarifnya Rp.20.000 per orang per 15 menit. Foto Asep Haryono
7. MINI TRAIN : Seperti inilah kereta mini yang bisa disewa para pengunjung dengan tariff yang terjangkau  Anak anak pasti suka.  Foto Asep Haryono
8. SEPEDA : Suka bersepeda? Jangan kuatir ada fasilitas penyewaan sepeda di sini.  Mau sepeda tunggal atau tandem juga tersedia.  Foto Asep Haryono
9   TIDAK DIMINUM :  Tersedia di gerbang pintu keluar dari kawasan Candi Prambanan.  Bisa untuk membasuh muka, wajah atau mencuci tangan tapi tidak untuk diminum.  Foto Asep Haryono
10. TURIS ASING : Penulis bersama rombongan wisatawan berkebangsaan Perancis.  Foto Sabiyan


































No comments:

Post a Comment