www.simplyasep.com Saya mencatat ada dua kejadian luar biasa terjadi di negara tetangga kita, Malaysia dan juga Perancis.
Pertama adalah gelombang unjuk rasa berupa aksi damai 812
Rakyat Malaysia yang dalam rangka merayakan keputusan pemerintah untuk tidak meratifikasi konvensi tentang ras atau dengan kata lain perayaan pembatalan ratifikasi Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial (ICERD) itu yang konon dapat berdampak pada hak istimewa mereka sebagai masyarakat pribumi.
Baca selengkapnya Usai Reuni 212, Oposisi Malaysia Gelar Aksi 'Tandingan' 812
Seperti yang diberitakan oleh CNN Indonesia yang memberitakan bahwa Pemerintah Malaysia pada akhirnya memutuskan untuk membatalkan ratifikasi ICERD melalui pernyataan yang dirilis kantor Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, pada 23 November lalu.
Kedua, adalah aksi protes yang dilakukan oleh masyarakat perancis yang kompak mengenakan rompi kuning yang menuntut agar pemerintah Perancis membatalkan rencana untuk menaikkan harga BBM. Atau dengan kata lain unjuk rakyat "Rompi Kuning' Rakyat Perancis yang berunjuk rasa kepada Pemerintah agar menunda pajak BBM dan kenaikan harga listrik.
Baca selengkapnya Setelah Aksi Protes, Presiden Prancis Tunda Kenaikan Pajak BBM
Aksi rakyat Perancis yang berujung kerusuhan ini harus dibayar mahal karena jatuhnya korban jiwa di dalam kerusuhan tersebut sehingga memaksa Presiden Emmanuel Macron memutuskan untuk menunda rencana kenaikan pajak BBM sebagai kebijakan utamanya yang harus segera ditunda.
Seperti yang dilansir oleh salahs atu Portal Berita Terkenal di Indonesia, DETIK COM, mengabarkan bahwa Kenaikan pajak yang direncanakan untuk bensin dan solar pada tanggal 1 Januari mendatang ditangguhkan selama enam bulan, sementara kenaikan harga listrik dan gas akan dibekukan selama musim dingin itu.
Mirip Dengan Aksi Reuni 212 Indonesia
Seperti yang diberitakan oleh DETIK COM yang menurunkan berita Aksi 812 Rakyat Malaysia ini memang memiliki kemiripan yang sangat tinggi dengan aksi dami Reuni 212 yang dilaksanakan di Monas Jakarta pada tanggal 2 Desember 2018 yang lalu,
Sekedar flash back aksi damai 212 di Indonesia ini pada awalnya adalah sebagai reaksi sebagai reaksi atas pernyataan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang mengutip ayat dalam surat Al Maidah. Dan unjuk rasa yang bernama Reuni 212 ini dihadiri ribuan umat Islam dari berbagai penjuru di Indonesia
Begitu juga dengan aksi DEMO BBM yang dilakukan oleh rakyat Perancis juga memliki kemiripan dengan aksi damai DEMO BBM di Jakarta dan di beberapa kota lainnnya di Indonesia.
Saya mengatakan mirip dan atau mempunyai kemiripan. Ini artinya tidak persis ditiru secara utuh. Hanya saja aksi yang melibatkan rakyat itu punya kemiripan dengan aksi rakyat Indonesia. Inilah buah manis NEGARA DEMOKRASI yang memang terjaga dan terlindungi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia. (dari Berbagai Sumber)
Rakyat Malaysia yang dalam rangka merayakan keputusan pemerintah untuk tidak meratifikasi konvensi tentang ras atau dengan kata lain perayaan pembatalan ratifikasi Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial (ICERD) itu yang konon dapat berdampak pada hak istimewa mereka sebagai masyarakat pribumi.
Baca selengkapnya Usai Reuni 212, Oposisi Malaysia Gelar Aksi 'Tandingan' 812
Seperti yang diberitakan oleh CNN Indonesia yang memberitakan bahwa Pemerintah Malaysia pada akhirnya memutuskan untuk membatalkan ratifikasi ICERD melalui pernyataan yang dirilis kantor Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, pada 23 November lalu.
Kedua, adalah aksi protes yang dilakukan oleh masyarakat perancis yang kompak mengenakan rompi kuning yang menuntut agar pemerintah Perancis membatalkan rencana untuk menaikkan harga BBM. Atau dengan kata lain unjuk rakyat "Rompi Kuning' Rakyat Perancis yang berunjuk rasa kepada Pemerintah agar menunda pajak BBM dan kenaikan harga listrik.
Baca selengkapnya Setelah Aksi Protes, Presiden Prancis Tunda Kenaikan Pajak BBM
Aksi rakyat Perancis yang berujung kerusuhan ini harus dibayar mahal karena jatuhnya korban jiwa di dalam kerusuhan tersebut sehingga memaksa Presiden Emmanuel Macron memutuskan untuk menunda rencana kenaikan pajak BBM sebagai kebijakan utamanya yang harus segera ditunda.
Seperti yang dilansir oleh salahs atu Portal Berita Terkenal di Indonesia, DETIK COM, mengabarkan bahwa Kenaikan pajak yang direncanakan untuk bensin dan solar pada tanggal 1 Januari mendatang ditangguhkan selama enam bulan, sementara kenaikan harga listrik dan gas akan dibekukan selama musim dingin itu.
Aksi Rakyat Perancis yang menentang kenaikan pemberlakukan harga BBM. Foto dari DETIK COM |
Mirip Dengan Aksi Reuni 212 Indonesia
Seperti yang diberitakan oleh DETIK COM yang menurunkan berita Aksi 812 Rakyat Malaysia ini memang memiliki kemiripan yang sangat tinggi dengan aksi dami Reuni 212 yang dilaksanakan di Monas Jakarta pada tanggal 2 Desember 2018 yang lalu,
Sekedar flash back aksi damai 212 di Indonesia ini pada awalnya adalah sebagai reaksi sebagai reaksi atas pernyataan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang mengutip ayat dalam surat Al Maidah. Dan unjuk rasa yang bernama Reuni 212 ini dihadiri ribuan umat Islam dari berbagai penjuru di Indonesia
Begitu juga dengan aksi DEMO BBM yang dilakukan oleh rakyat Perancis juga memliki kemiripan dengan aksi damai DEMO BBM di Jakarta dan di beberapa kota lainnnya di Indonesia.
Saya mengatakan mirip dan atau mempunyai kemiripan. Ini artinya tidak persis ditiru secara utuh. Hanya saja aksi yang melibatkan rakyat itu punya kemiripan dengan aksi rakyat Indonesia. Inilah buah manis NEGARA DEMOKRASI yang memang terjaga dan terlindungi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia. (dari Berbagai Sumber)
No comments:
Post a Comment