Sungai Ambawang – Setelah sempat ditambal sulam baru-baru ini, Jembatan Sungai Ambawang kembali berlubang. Bahkan kini lubangnya bertambah besar akibat kerap dilalui kendaraan bermuatan besar. Pihak terkait diminta segera turun tangan melakukan perbaikan kembali.
Dari pantauan kemarin, adanya lubang di tengah jembatan itu membuat arus lalu lintas yang melewati Jembatan Sungai Ambawang ini sempat macet. Ratusan kendaraan, baik roda dua, roda empat maupun kendaraan besar lainnya terpaksa mengantre saat melewati jembatan.
Tidak hanya itu, beberapa truk kontainer dan bus sempat amblas ketika berusaha menghindari lubang. Warga sekitar dan para pengendara yang melintasi jembatan ini pun langsung bergotong-royong membantu dan turut mengatur arus lalu lintas.
“Saya lihat sekitar dua malam lalu, ada perbaikan yang dilakukan. Mungkin dari pemerintah melalui pihak terkait. Namun sepertinya dikerjakan asal-asalan saja. Makanya belum lama diperbaiki kembali berlubang. Bisa dilihat sendiri sekarang bahkan tambah besar lubangnya,” kata warga Desa Sungai Ambawang Kuala, Andika Candra kepada Pontianak Post, Selasa (6/3).
Ia juga mengungkapkan, ada beberapa pengendara sepeda motor yang sempat terjatuh saat menghindari lubang di tengah jembatan itu. “Kalau warga sekitar sini sih mungkin sudah tahu di tengah jembatan itu berlubang. Kalau pengendara dari luar daerah saya yakin pasti tidak tahu. Makanya wajar saja kalau ada yang jatuh saat melintas,” paparnya.
Melihat lubang yang kian membesar, Andika berharap instansi terkait segera melakukan perbaikan secara maksimal. “Kalau memperbaikinya hanya dengan main tambal sulam seadanya, wajarlah belum lama diperbaiki kembali berlubang. Apalagi jembatan ini setiap hari dilalui ratusan kendaraan besar dengan tonase lebih dari 3 ton,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Desa Sungai Ambawang Kuala, Suaidi Noor menyayangkan perbaikan kondisi jembatan yang tidak dilakukan dengan maksimal. Padahal fungsi jembatan ini sangat vital. Menurut dia, selayaknya ada perbaikan menyeluruh terhadap jembatan yang menghubungkan Kota Pontianak dengan Kubu Raya ini.
“Kalau mau perbaiki jangan setengah-setengah, kasihan pengendara. Kalau jembatan kian berlubang tidak menutup kemungkinan akan merugikan banyak pihak terutama membahayakan keselamatan pengendara yang melintas,” jelasnya.
Dia berharap pihak yang mengurusi Jembatan Sungai Ambawang segera kembali turun ke lapangan dan melakukan perbaikan. Suaidi menambahkan, kerusakan jembatan ini sudah terjadi cukup lama. Bahkan tidak sampai satu bulan lalu, pihak terkait juga sempat memperbaiki jembatan. Namun, sangat disayangkan tidak lama setelah diperbaiki, jembatan itu rusak lagi.
“Karena memang menurut saya fondasi dasar jembatan tidak kuat. Kalau tidak salah tahun lalu juga ada pemeliharaan atau perbaikan kondisi jembatan. Ini baru mungkin sekitar setengah bulan lalu ada lagi perbaikan di bagian tengah jembatan, dan sekarang sudah mulai parah lagi rusaknya. Ini kalau dibiarkan saya yakin besok atau lusa sudah tidak bisa lewat,” terangnya.
Menurut dia, jika memang belum ada alokasi anggaran lebih untuk memperbaikinya, setidaknya Jembatan Sungai Ambawang ini bisa ditutup sementara bagi kendaraan besar, seperti truk kontainer dan sejenisnya, termasuk kendaraan pengangkut alat-alat berat.
“Kalau bisa pengguna alat berat kontainer dialihkan dulu, ke Parit Mayor lewat tol Kapuas II, di situ kan bisa. Karena kalau dibiarkan jembatan ini bisa rusak parah dan macet total,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Kubu Raya, Rusman Ali mengaku belum lama ini juga telah meninjau langsung kondisi Jembatan Sungai Ambawang. Saat melewati jembatan, dia mengaku melihat bagian jembatan yang berlubang kecil hanya diperbaiki dengan tambal sulam.
Meskipun tanggung jawab pengerjaan dan perbaikan jembatan bukan ranah Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, namun dia mengaku telah menghubungi sejumlah pihak terkait untuk segera memperbaiki kondisi jembatan.
“Itu tanggung jawab pemerintah pusat melalui balai besar, makanya saya imbau balai besar untuk segera menambal dan memperbaiki kondisi jembatan sehingga tidak membahayakan para pengendara yang lewat,” jelasnya.
Kendati telah menghubungi pihak terkait, Rusman tetap meminta masyarakat untuk terus memantau kondisi jembatan. Jika kerusakan bertambah parah, ia mempersilakan masyarakat menyuarakan persoalan ini melalui media massa atau media sosial untuk meyakinkan pemerintah pusat agar segera melakukan perbaikan.
“Silakan masyarakat juga bisa langsung hubungi juga pihak terkait melalui media massa dan berbagai fasilitas media sosial lainnya untuk meyakinkan pemerintah pusat agar segera melakukan perbaikan yang maksimal,” terangnya.
Wakil Bupati Kubu Raya, Hermanus menambahkan Jembatan Sungai Ambawang merupakan tanggung jawab pemerintah pusat melalui sebuah unit atau satker. Belum lama ini, pihaknya juga telah meminta adanya perbaikan.
“Info yang saya dapat dua hari lalu memang sudah dilakukan tambal sulam, namun tadi pagi saya mendapat kabar lubang jembatannya bertambah besar. Ini tentunya harus segera ditanggapi untuk kembali dilakukan perbaikan yang lebih maksimal,” terangnya.
Untuk perbaikan jembatan secara permanen, sambung Hermanus, pihaknya juga telah mendapat informasi dari Plt Kadis PUPR Kubu Raya, bahwa pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp5 miliar. Namun, belum diketahui kapan pengerjaannya direalisasikan.
“Semoga saja bisa segera dikerjakan dan dengan perbaikan permanen itu bisa membuat kondisi jembatan lebih baik sehingga pengendara atau masyarakat pejalan kaki juga lebih aman saat melewati jembatan tersebut," harapnya. (ash) (Sumber : Ash/www.pontianakpost.co.id)
Dari pantauan kemarin, adanya lubang di tengah jembatan itu membuat arus lalu lintas yang melewati Jembatan Sungai Ambawang ini sempat macet. Ratusan kendaraan, baik roda dua, roda empat maupun kendaraan besar lainnya terpaksa mengantre saat melewati jembatan.
ANCAM PENGENDARA: Kendaraan harus berjalan perlahan saat melintas di Jembatan Ambawang yang kembali rusak dengan lubang semakin besar di bagian tengah jembatan, Selasa (6/3). HARYADI/PONTIANAKPOST |
Tidak hanya itu, beberapa truk kontainer dan bus sempat amblas ketika berusaha menghindari lubang. Warga sekitar dan para pengendara yang melintasi jembatan ini pun langsung bergotong-royong membantu dan turut mengatur arus lalu lintas.
“Saya lihat sekitar dua malam lalu, ada perbaikan yang dilakukan. Mungkin dari pemerintah melalui pihak terkait. Namun sepertinya dikerjakan asal-asalan saja. Makanya belum lama diperbaiki kembali berlubang. Bisa dilihat sendiri sekarang bahkan tambah besar lubangnya,” kata warga Desa Sungai Ambawang Kuala, Andika Candra kepada Pontianak Post, Selasa (6/3).
Ia juga mengungkapkan, ada beberapa pengendara sepeda motor yang sempat terjatuh saat menghindari lubang di tengah jembatan itu. “Kalau warga sekitar sini sih mungkin sudah tahu di tengah jembatan itu berlubang. Kalau pengendara dari luar daerah saya yakin pasti tidak tahu. Makanya wajar saja kalau ada yang jatuh saat melintas,” paparnya.
Melihat lubang yang kian membesar, Andika berharap instansi terkait segera melakukan perbaikan secara maksimal. “Kalau memperbaikinya hanya dengan main tambal sulam seadanya, wajarlah belum lama diperbaiki kembali berlubang. Apalagi jembatan ini setiap hari dilalui ratusan kendaraan besar dengan tonase lebih dari 3 ton,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Desa Sungai Ambawang Kuala, Suaidi Noor menyayangkan perbaikan kondisi jembatan yang tidak dilakukan dengan maksimal. Padahal fungsi jembatan ini sangat vital. Menurut dia, selayaknya ada perbaikan menyeluruh terhadap jembatan yang menghubungkan Kota Pontianak dengan Kubu Raya ini.
“Kalau mau perbaiki jangan setengah-setengah, kasihan pengendara. Kalau jembatan kian berlubang tidak menutup kemungkinan akan merugikan banyak pihak terutama membahayakan keselamatan pengendara yang melintas,” jelasnya.
Dia berharap pihak yang mengurusi Jembatan Sungai Ambawang segera kembali turun ke lapangan dan melakukan perbaikan. Suaidi menambahkan, kerusakan jembatan ini sudah terjadi cukup lama. Bahkan tidak sampai satu bulan lalu, pihak terkait juga sempat memperbaiki jembatan. Namun, sangat disayangkan tidak lama setelah diperbaiki, jembatan itu rusak lagi.
“Karena memang menurut saya fondasi dasar jembatan tidak kuat. Kalau tidak salah tahun lalu juga ada pemeliharaan atau perbaikan kondisi jembatan. Ini baru mungkin sekitar setengah bulan lalu ada lagi perbaikan di bagian tengah jembatan, dan sekarang sudah mulai parah lagi rusaknya. Ini kalau dibiarkan saya yakin besok atau lusa sudah tidak bisa lewat,” terangnya.
Menurut dia, jika memang belum ada alokasi anggaran lebih untuk memperbaikinya, setidaknya Jembatan Sungai Ambawang ini bisa ditutup sementara bagi kendaraan besar, seperti truk kontainer dan sejenisnya, termasuk kendaraan pengangkut alat-alat berat.
“Kalau bisa pengguna alat berat kontainer dialihkan dulu, ke Parit Mayor lewat tol Kapuas II, di situ kan bisa. Karena kalau dibiarkan jembatan ini bisa rusak parah dan macet total,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Kubu Raya, Rusman Ali mengaku belum lama ini juga telah meninjau langsung kondisi Jembatan Sungai Ambawang. Saat melewati jembatan, dia mengaku melihat bagian jembatan yang berlubang kecil hanya diperbaiki dengan tambal sulam.
Meskipun tanggung jawab pengerjaan dan perbaikan jembatan bukan ranah Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, namun dia mengaku telah menghubungi sejumlah pihak terkait untuk segera memperbaiki kondisi jembatan.
“Itu tanggung jawab pemerintah pusat melalui balai besar, makanya saya imbau balai besar untuk segera menambal dan memperbaiki kondisi jembatan sehingga tidak membahayakan para pengendara yang lewat,” jelasnya.
Kendati telah menghubungi pihak terkait, Rusman tetap meminta masyarakat untuk terus memantau kondisi jembatan. Jika kerusakan bertambah parah, ia mempersilakan masyarakat menyuarakan persoalan ini melalui media massa atau media sosial untuk meyakinkan pemerintah pusat agar segera melakukan perbaikan.
“Silakan masyarakat juga bisa langsung hubungi juga pihak terkait melalui media massa dan berbagai fasilitas media sosial lainnya untuk meyakinkan pemerintah pusat agar segera melakukan perbaikan yang maksimal,” terangnya.
Wakil Bupati Kubu Raya, Hermanus menambahkan Jembatan Sungai Ambawang merupakan tanggung jawab pemerintah pusat melalui sebuah unit atau satker. Belum lama ini, pihaknya juga telah meminta adanya perbaikan.
“Info yang saya dapat dua hari lalu memang sudah dilakukan tambal sulam, namun tadi pagi saya mendapat kabar lubang jembatannya bertambah besar. Ini tentunya harus segera ditanggapi untuk kembali dilakukan perbaikan yang lebih maksimal,” terangnya.
Untuk perbaikan jembatan secara permanen, sambung Hermanus, pihaknya juga telah mendapat informasi dari Plt Kadis PUPR Kubu Raya, bahwa pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp5 miliar. Namun, belum diketahui kapan pengerjaannya direalisasikan.
“Semoga saja bisa segera dikerjakan dan dengan perbaikan permanen itu bisa membuat kondisi jembatan lebih baik sehingga pengendara atau masyarakat pejalan kaki juga lebih aman saat melewati jembatan tersebut," harapnya. (ash) (Sumber : Ash/www.pontianakpost.co.id)
No comments:
Post a Comment