Agus Sudarmansyah |
SETELAH melakukan kunjungan kerja dan studi banding ke PDAM Bandarmasih Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan, banyak hal yang dipetik dan dipelajari oleh Komisi C DPRD Kabupaten Kubu Raya untuk peningkatan mutu di PDAM Tirta Raya Kubu Raya, seperti pengelolaan manajemen, infrastruktur hingga pada pelayanan.
Alhasil, Komisi C pun menyarankan PDAM Tirta Raya untuk melakukan reformasi total dengan menitik beratkan pada beberapa prioritas. “Pertama, PDAM Tirta Raya harus melakukan reformasi manajemen, karena ini penting. Sebab jika manajemen sebuah perusahaan itu baik dan bagus maka baik pula pengelolaan dan pelayanannya,” kata Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Kubu Raya, Agus Sudarmansyah, Selasa (2/4).
Selain menyarankan untuk merombak manajemen, dia meminta direktur baru PDAM Tirta Raya musti mengentaskan tanggungjawab terhadap hak dan kewajiban utang piutang dengan Kabupaten Pontianak. Itu perlu menjadi perhatian serius agar permasalahan tidak berlarut-larut. “Yang juga harus dilakukan adalah melobi baik ke pemprov maupun pemerintah pusat untuk mendapatkan bantuan anggaran serta mendapatkan komitmen penyertaan modal dari pemda kepada PDAM,” ucapnya.
Alhasil, Komisi C pun menyarankan PDAM Tirta Raya untuk melakukan reformasi total dengan menitik beratkan pada beberapa prioritas. “Pertama, PDAM Tirta Raya harus melakukan reformasi manajemen, karena ini penting. Sebab jika manajemen sebuah perusahaan itu baik dan bagus maka baik pula pengelolaan dan pelayanannya,” kata Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Kubu Raya, Agus Sudarmansyah, Selasa (2/4).
Selain menyarankan untuk merombak manajemen, dia meminta direktur baru PDAM Tirta Raya musti mengentaskan tanggungjawab terhadap hak dan kewajiban utang piutang dengan Kabupaten Pontianak. Itu perlu menjadi perhatian serius agar permasalahan tidak berlarut-larut. “Yang juga harus dilakukan adalah melobi baik ke pemprov maupun pemerintah pusat untuk mendapatkan bantuan anggaran serta mendapatkan komitmen penyertaan modal dari pemda kepada PDAM,” ucapnya.
Dia menjelaskan jika ketika catatan itu sudah dapat dilakukan, maka barulah manajemen PDAM Tirta Raya dapat melakukan peningkatan pelayanan dengan membangun infrastruktur jaringan air bersih. “Saya yakin dalam waktu yang relatif singkat PDAM Tirta Raya akan keluar dari krisis masalah. Apalagi, air bersih adalah masalah kebutuhan dasar bagi masyarakat,” cetusnya.
Menurutnya, keberhasilan PDAM Bandarmasih mendapat predikat sebagai PDAM terbaik di Indonesia patut menjadi barometer PDAM Tirta Raya untuk belajar lebih banyak ke sana. Kunci keberhasilannya adalah komitmen pemerintah daerah melakukan langkah-langkah strategis untuk membangun sinergisitas dan kesadaran dengan semua elemen.
Dan komitmen di tubuh internal yang ingin membangun menajamen PDAM yang bersih dan akuntabel. Serta komitmen pemdanya mengucurkan penyertaan modal yang cukup besar. Penyertaan modal yang diberikan Pemda sebesar Rp180 miliar untuk lima tahun yang dikucurkan secara bertahap setiap tahunnya. Mereka pun menargetkan untuk menambah kapasitas produksi dari 550 ltr/ dtk menjadi 1.000 ltr/dtk yang didistribusukan kepada 40 ribu sambungan rumah (SR) yang akhirnya dapat memenuhi kebutuhan bagi 200 ribu jiwa. Nilai kontraknya Rp95 miliar per tahun bersumber dari perbankan maupun pemkab.
Kubu Raya sendiri, tambah dia tidak menutup kemungkinan akan dapat melakukan seperti di PDAM Bandarmasih asalkan menjalankan komitmen-komitmen yang disebutkan. Jika itu dijalankan maka kebutuhan masyarakat akan air bersih dapat terpenuhi. (adg)
Sumber : Harian Pontianak Post
pertamaxs
ReplyDelete