Andreas Muhrotien |
SUNGAI RAYA-170 peserta strata satu dan 44 Peserta strata dua mengikuti kegiatan seminar yang dilakukan oleh STP Agustinus Keuskupan Agung Pontianak, Dengan tujuan melakukan pengembangan wawasan dosen dan mahasiswa tentang penelitian kualitatif dan kuantitatif, Jumat (7/12).
Ketua STP Santo Agustinus, Andreas Muhrotien mengatakan, pelaksanaan seminar tersebut pada dasarnya untuk menunjang wawasan dosen dan mahasiswanya agar paham tentang budaya, agama dan musik litugri dalam masyarakat Indonesia yang pluralitis.
Dengan mendatangkan tiga narasumber, yakni , Prof. Dr. H. Irewan Abdullah dari Universitas Gajah Mada, Prof. Dr.H. Marzuki dari FKIP Universitas Tanjungpura (Untan) dan Peter Dr. William Chang, OFM Cap dari STT Pastor Bonus.
Menurut Andreas, dosen dan mahasiswa STP Santo Agustinus Keuskupan Agung Pontianak, baik mahasiswa program S1 maupun mahasiswa program S2 perlu mengembangkan wawasannya tentang penulisan karya ilmiah terutama dalam bidang penelitian. Bidang penelitian yang dimasudkan yakni, penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Ketua STP Santo Agustinus, Andreas Muhrotien mengatakan, pelaksanaan seminar tersebut pada dasarnya untuk menunjang wawasan dosen dan mahasiswanya agar paham tentang budaya, agama dan musik litugri dalam masyarakat Indonesia yang pluralitis.
Dengan mendatangkan tiga narasumber, yakni , Prof. Dr. H. Irewan Abdullah dari Universitas Gajah Mada, Prof. Dr.H. Marzuki dari FKIP Universitas Tanjungpura (Untan) dan Peter Dr. William Chang, OFM Cap dari STT Pastor Bonus.
Menurut Andreas, dosen dan mahasiswa STP Santo Agustinus Keuskupan Agung Pontianak, baik mahasiswa program S1 maupun mahasiswa program S2 perlu mengembangkan wawasannya tentang penulisan karya ilmiah terutama dalam bidang penelitian. Bidang penelitian yang dimasudkan yakni, penelitian kualitatif dan kuantitatif.
“Kegiatan serupa sudah sering dilakukan dan akan terus dilakukan untuk menanamkan wawasan para dosen dan mahasiswa agar paham tentang budaya, agama dan musik,” katanya. Andreas pun menyatakan, bahwa dalam pengembangan penalaran dosen dan mahasiswanya tidak hanya dilakukan dengan melalui pelatihan akan tetapi dapat juga dilaksanakan dengan cara seminar-seminar.
Karena akan lebih mempermudah mahasiswa dan dosen untuk memahami. “Pengembangan wawasan bagi mahasiswa dan dosen sangat perlu dilakukan,”jelasnya. Untuk seminar musik liturgi dalam masyarakat pluralisne di Indonesia, lanjut Andreas mengatakan, bahwa musik liturgri ini diciptakan, khusus untuk ibadat atau untuk liturgi. Dimana litugri itu pada awalnya adalah karya publik.
Mengingat batapa pentingnya kedudukan liturgi dan musik liturgi, tambah Andreas dalam kehidupan iman orang katolik. Maka untuk mendorang hal pihak STP Santo Agustinus melakukan seminar musik liturgi dalam masyarakat pluralisme di Indonesia. Dan pihaknya pun juga menambahkan program study baru di STP Santo Agustinus yakni, program studi musik liturgi dan budaya. (adg)
Sumber : Pontianak Post
No comments:
Post a Comment