SUNGAI RAYA—Menjelang beberapa hari penetapan ibadah Ramadhan, warga muslim Sungai Raya Kubu Raya menjalankan ritual ziarah kubur. Tradisi ini sudah berlangsung turun-temurun dijalankan meskipun digerus arus zaman modernisasi. Ziarah bagi sebagian umat muslim adalah ibadah tidak terbantahkan untuk mengingat kematian.
Fajar (22) ditemui ketika mencabut rerumputan di makam ibunya menuturkan, setiap memasuki awal puasa sekeluarga berziarah, bersih-bersih makam. “Saya ikut dan juga mendoakan ibu, mudah-mudahan diterima disisinya,” kata dia kepada Pontianak Post, saat ditemui di Pemakaman Pahlawan Belakang Masjid Radhiatum Mardiyah, Gang Besar Sungai Raya.
Fajar datang di pemakaman muslim di belakang masjid ini tudak sendiri, ia bersama bapak dan kedua adik lelakinya mendoakan jenazah yang telah menyatu dengan tanah. “Hampir setiap menjelang Ramadhan kami rutin bersih-bersih. Tapi kalau mau masuk puasa maka selama sebulan itu tidak pergi ke kubur. Nanti lagi kalau sudah perayaan hari lebaran ke kuburan lagi," ujarnya.
Beda denganAhmad, ia juga tampak sibuk menyabut rumput di sekitar areal pemakaman lain. Dia pun membersihkan dan berdoa di kuburan tersebut sebagai bukti dan bhakti kepada orang tua lelakinya yang sudah lama pergi. “Ini juga menghargai atas jasa-jasa orang telah meninggal.. Sebab, anak yang saleh akan selalu ingat terhadap mereka yang mendahului kita. Mendoakan dan membersihkan kuburannya," kata pria yang berprofesi sebagai pekerja swasta ini.
Kata dia sejarah ritual bersih makam jelang puasa Ramadhan merupakan tradisi lama. Ia tidak tahu persis kapan ada budaya ziarah dan bersih kubur terjadi. Yang pasti sejak dirinya kecil hingga berumur 48 tahun ini sudah ada tradisinya, turun-temurun sampai generasi sekarang. “Ini hanya sekedar pengingat saja, bahwa kita yang masih hidup disarankan untuk beribadah,” ucapnya.
Pria keturunan Jawa yang kental dan dekat ilmu keagamaan ini menjelaskan, ritual ziarah kubur memiliki manfaat khususnya dalam ilmu ibadah. Bagi mereka yang belum mati akan ingat kematian. “Jadi mereka sudah memantapkan persiapan sebelum mati," ucapnya.
Di ritual ziarah, katanya, bukan hanya sekeda berziarah dan membersihkan makam. Itu juga diselingi dengan bacaan doa-doa. Tentunya ini adalah unsur ibadah dan menunjukan seseorang masih peduli dan mengingat orang yang sudah pergi mendahului ke alam barzah (kubur). "Kiriman doa akan menjadi kebaikan amal soleh," ujarnya.
Di Tempat pemakaman umum (TPU) pinggir Jalan Adisucipto, terlihat lebih ramai dari hari biasanya. Beberapa hari jelang bulan suci Ramadhan hingga hari libur Sabtu-Minggu, warga Kubu Raya-Kota Pontianak melakukan ziarah ke makam keluarga dan kerabat mereka. Melonjaknya jumlah peziarah menjelang Ramadhan juga membawa berkah bagi pendoa dan pekerja dadakan di kuburan. (den)
Sumber : Pontianak Post
No comments:
Post a Comment