Foto Panoramio |
SUNGAI RAYA – Kabupaten Kubu Raya sudah memekarkan diri lebih dari 3 tahun. Namun perubahan jumlah pungutan donasi di Bandara Supadio masih belum menyeluruh, sebagai potensi pendapatan daerah yang menjanjikan. Sementara peningkatan jumlah penumpang setiap tahunnya merangkak naik hingga 2 juta orang.
“Di Bandara Supadio Pontianak frekuensi jumlah maskapai penerbangan tercatat sebanyak 64 kali perhari. Rinciannya, pergerakan jumlah penumpang tahun 2010 tercatat sekitar 1,82 juta pertahun dan sampai bulan November tahun 2011 tercatat 1,93 juta, meliputi penumpang penerbangan domestik – internasional. Akhir tahun 2011 akan mencapai 2 juta penumpang,” kata Kepala Divisi Operasi Bandara Supadio Pontianak Syarif Usmulyani, kemarin.
Menurut dia, di Bandara Supadio saat ini rute penerbangan yang dilayani meliputi penerbangan domestik dan internasional. Sedikitnya tercatat 6 hingga 7 maskapai seperti Garuda, Sriwijaya, Lion Air, Batavia, Kalstar, dan Trigana Air. Hingga November tercatat 18.079 pergerakan penerbangan.
“Di Bandara Supadio Pontianak frekuensi jumlah maskapai penerbangan tercatat sebanyak 64 kali perhari. Rinciannya, pergerakan jumlah penumpang tahun 2010 tercatat sekitar 1,82 juta pertahun dan sampai bulan November tahun 2011 tercatat 1,93 juta, meliputi penumpang penerbangan domestik – internasional. Akhir tahun 2011 akan mencapai 2 juta penumpang,” kata Kepala Divisi Operasi Bandara Supadio Pontianak Syarif Usmulyani, kemarin.
Menurut dia, di Bandara Supadio saat ini rute penerbangan yang dilayani meliputi penerbangan domestik dan internasional. Sedikitnya tercatat 6 hingga 7 maskapai seperti Garuda, Sriwijaya, Lion Air, Batavia, Kalstar, dan Trigana Air. Hingga November tercatat 18.079 pergerakan penerbangan.
Dengan peningkatan jumlah penumpang yang signifikan, seharusnya juga berpengaruh kepada potensi pendapatan daerah Kubu Raya, khususnya donasi. ”Pungutannya masih belum maksimal,” kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan diwawancarai beberapa waktu lalu.
Ia menerangkan bahwa Pemkab sudah melakukan upaya pendekatan seperti tempat pungutan. Saat ini, diakui dia, letak mejanya masih sempit seperti diinterprestasikan pihak Bandara. Makanya langkah ke depan, menurut dia, adalah memperbesar meja. ”Yang pasti adalah bagaimana caranya bisa mendapatkan akses lebih dekat,” ujarnya.
Di samping itu, menurut dia, jika ke depannya diajak bersama Pemerintah Provinsi Kalbar untuk bekerjasama juga tidak menjadi masalah. Apalagi, menurut dia, jika konsep kerjasamanya jelas dan terarah untuk peningkatan daerah. ”Kita tidak akan menolak kalau memang menguntungkan sebagai pendapatan daerah,” ujarnya.
Sebelumnya mantan Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (PPKAD) Kubu Raya Sutrisno memaparkan bahwa pungutan berupa donasi Bandara Supadio yang ditarik dari setiap penumpang sudah mencapai angka maksimal. Bahkan di Kabupaten Pontianak, sebagai kabupaten induk, target tertinggi pungutan pernah mencapai angka Rp2 miliar. Sayangnya untuk di Kubu Raya belum terjadi. “Banyak kendala dan masalah. Dinas teknis seperti Dishub (Dinas Perhubungan) dan PPKAD selaku koordinator pendapatan daerah sudah berusaha dan berbuat maksimal,” katanya.
Ia memaparkan secara pendekatan di pusat dan daerah, Pemkab Kubu Raya sudah berbuat maksimal. Di PT Angkasa Pura yang berbasis di Jakarta, ternyata, menurut dia, tidak keberatan jika pungutan terjadi. “Namun kendala kita sepertinya berada di lokasi agak kurang strategis. Letaknya menjorok kedalam. Dan sifat pungutan donasi mirip dengan asuransi, tanpa dilabeli kewajiban seperti airport tax di tiket,” ujarnya.
Untuk memperoleh pungutan menyeluruh, diakui dia, memang dibutuhkan kelincahan dan kelihaian petugas pemungutan donasi. Maka, tidak mengherankan, pendapatan berupa donasi terjadi kemerosotan tajam. Target pungutan sebesar Rp2 miliar ternyata tidak tercapai. “Yang ada target turun menjadi Rp700 juta. Namun itu juga tidak sampai mendekati Rp500 juta. Jadi donasi kita memang belum maksimal,” katanya beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Perhubungan Kubu Raya Zaini Umar memasang target pada tahun 2011 donasi ditargetkan Rp1,8 miliar. Akan tetapi, menurut dia, sepertinya hanya sebagian terpenuhi. “Kami akan terus merubah sistem supaya nilai pungutan meningkat tajam. Tahun kemarin memang tidak maksimal. Tahun 2012 akan kami efektifkan,” kata dia.
Menurut dia, cara memaksimalkan pungutan donasi di Bandara Supadio, tidak ada kata lain di samping gebrakan baru. Pihaknya sendiri bahkan sudah melirik kerjasama dengan Koperasi Lanud Supadio. Kerjasama dengan pihak koperasi tersebut dinilai cukup efektif dan efisien, untuk mengubah pola pungutan donasi. Pasalnya jumlah potensi PAD meningkat dari tahun ke tahun, meskipun belum searah dengan target. (den)
Sumber : Pontianak Post
No comments:
Post a Comment