Balon Bupati Harus Tawarkan Program Kreatif - Berita Kubu Raya - Kalimantan Barat

Breaking

Unordered List

Monday, March 25, 2013

Balon Bupati Harus Tawarkan Program Kreatif

SUNGAI RAYA-Sejumlah LSM yang ada di Kubu Raya mengharapkan setiap bakal calon bupati yang akan maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Kubu Raya, September mendatang mampu menawarkan program terbaru dan kreativ untuk mempercepat proses pembangunan yang sudah berjalan sebelumnya. Ketua LSM Pemantau

Kinerja Eksekutif dan Legislatif Kubu Raya Izharudin mengutarakan momen Pemilukada Kabupaten Kubu Raya saat ini semakin hari semakin dekat dan satu demi satu calon kandidat bupati mulai bermunculan. Guna meyakinkan masyarakat pemilih berbagai upaya dilakukan oleh calon-calon tersebut. Dari hanya sekedar menampilkan selogan sampailah kepada tawaran kontrak politik.

Dia mengatakan, dari berbagai program yang sudah bermunculan menimbulkan respon yang kian beragam dari masyarakat.Menurut Izharudin, ia selaku masyarakat biasa tentulah menginginkan pemimpin yang bisa membawa Kubu Raya yang lebih baik dan saya juga berkeyakinan bahwa masyarakat Kubu Raya juga berpandangan yang sama dengan dirinya.

“Termasuklah kandidat-kandidat yang ada sekarang ini tentu punya keinginan sama. Untuk itu, kita harapkan agar calon yang ada harus memiliki visi dan program yang inovatif banyak terobosam agar segala potensi yang dimiliki Kubu Raya dapat terkelola dengan baik,” katanya, Minggu (24/3). 

Belakangan ini membaca selebaran tawaran kontrak politik salah satu calon yang akan tampil. Lanjut dia, sekilas dirasakan bahwa tawaran itu cukup membius dan menjanjikan. Namun, setelah diamati, dirinya merasa kecewa dan justru sangat menyayangkan karena tawaran program dalam kontrak politik itu sebenarnya telah berjalan dan dilaksanakan oleh pemerintahan saat ini. “Contoh tentang insentif yang dijanjikan kepada RT dan RW bukankah di Kubu Raya ini telah diberlakukan bahkan telah diperdakan. Masalah nilai nominal memang yang dijanjikan lebih besar dibandingkan nominal yang diberikan sekarang,” ucapnya.

Yang jadi persoalan, dia menambahkan, bukan bicara nilai nominalnya namun dia justru mempertanyakan, apakah tidak ada tawaran program yang lebih inovatif atau ide-ide baru yang bisa membawa Kubu Raya semakin maju. Bukan program-program usang yang harus diulang dan justru menjiplak yang ada sekarang. termasuklah pemberian insentif terhadap dukun beranak, bidan, tenaga penyuluh dan lainnya atau beasiswa, untuk majelis-majelis taklim bkmt maupun organisasi lain serta guru-guru dan lain sebagainya, bedanya hanya persoalan nilai nominalnya saja, itupun tidak juga selisih jauh.

Dia menjelaskan untuk tunjangan RT dan RW, calon yang hanya bisa menawarkan nilai lebih tinggi dari sekarang sah-sah saja hanya terkesan mengompreng dengan bupati sekarang. Sebab bupati sekarang yang merancang dan membuat perda RT/RW, sehingga ada dana tunjangan yang bisa diberikan dimana perda itulah sebagai payung hukumnya, tanpa perda itu meskipun dimasukkan pos anggaran di APBD jelas tidak bisa direalisasikan untuk diberikan kepada RT/RW dana tersebut.

”Perjuangan dan ide memberikan tunjangan itu telah diprogramkan oleh bupati sekarang. Justru dia menganggap tawaran kontrak politik tersebut kurang etika dan harusnya calon bupati yang ingin maju merasa malu karena menawarkan kontrak politik atas sesuatu kebijakan yang diperjuangkan oleh bupati sekarang,” pungkasnya. 

Dia menegaskan, jika balon hanya sekedar membuat kontrak politik yang meniru apa yang sudah berjalan sekarang dan hanya menaikkan nilai saja, masyarakat biasa juga banyak yang bisa maju sebagai calon. “Sebaiknya calon bupati kalau mau tawarkan kontrak politik harus buat ide-ide terobosan kebijakan baru yang berbeda dan bukan hanya menjiplak atau meniru apa yang sudah dibuat dan berjalan sekarang ini,” tegasnya. (adg)

Sumber : Harian Pontianak Post

No comments:

Post a Comment