Program IFAD Usai Leberan Berjalan - Berita Kubu Raya - Kalimantan Barat

Breaking

Unordered List

Saturday, August 4, 2012

Program IFAD Usai Leberan Berjalan

KEPALA Bidang Perikanan Budidaya, Dinas Perikanan dan Kelautan Kubu Raya, Hefni Rizal menuturkan bantuan proyek Coastal Community Development – International Fund for Agricultural Development (CCD-IFAD) inisiasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI akan berjalan seusai lebaran.

”Insya Allah seusai lebaran program IFAD sudah operasional di Kabupaten Kubu Raya. Buktinya kita sudah beberapa kali melakukan pertemuan. Mereka meminta kita mempersiapkan sarana dan prasarana pendampingan termasuk tenaga pendamping juga sharing pembiayaan,” katanya, Kamis (2/8) di Sungai Raya.

Menurut dia program IFAD sendiri lebih diarahkan kepada pengembangan perikanan di beberapa titik desa. Untuk sementara setidaknya ada tiga desa yang dikembangkan perikanannnya seperti Desa Kuala Karang, Padang Tikar dan Desa Dabong. Kalau berkembang, baru menyusul enam desa kedepannya. ”Mereka melakukan pendekatan kawasan desa pesisir sesuai sumber daya yang ada. Mulai SDM, kelembagaan dan ekonomi termasuk sarana dan prasarana,” ujarnya.


Di kawasan pesisir, lanjutnya, ada potensi besar dan luar biasa. Kalau mau dilirik mendalam, budidaya air payau juga menguntungkan. Sayangnya DPK juga terhambat soal tata ruang. Sebagian kawasan masuk ke dalam wilayah hutan lindung. Ada juga tghk tahun 1982 terjadi banyak pelepasan. Wilayah pesisir juga hampir tertutup. “Memang yang lain zonasi daerah sudah diselesaikan. Makanya kita lakukan sosialisasi ke masyarakat,” tutur dia.

Ternyata besarnya potensi dan fokusnya pemerintah mengembangkan perikanan di Kubu Raya membuat DPK harus berpikir keras. Salah satunya dengan rencana membangun balai benih. Balai benih ini diperuntukan untuk perikanan air tawar tepatnya dibawah Bukit Gunung Ambawang.

”Kita akui soal benih masih kewalahan. Pengadaanya lebih banyak dari luar,” ujarnya.  Untuk membangunnya, bidang budidaya sudah mencoba beberapa langkah. Hanya saja masalahnya adalah tahap awal harus ada pembebasan lahan masyarakat. Namun juga sulit terealisasi karena kendala minimnya anggaran di APBD. (den)

Sumber : Pontianak Post

No comments:

Post a Comment