Rumah Ibadah Jadi Daya Tarik Pariwisata - Berita Kubu Raya - Kalimantan Barat

Breaking

Unordered List

Thursday, June 20, 2013

Rumah Ibadah Jadi Daya Tarik Pariwisata

Muda Resmikan GPIB Siloam

SUNGAI RAYA — Indonesia yang mempunyai beragam etnis, budaya, suku dan agama harus selalu menjadi kesatuan. Ini sudah tertanam sesuai Undang Undang 1945 yang berpedoman penuh pada Pancasila.
Demikian halnya di Kubu Raya, Bupati Muda Mahendrawan selalu menggandeng warganya tanpa membeda-bedakan latar belakang. Seperti pada pembangunan rumah ibadah. Misalnya vihara, masjid, gereja, pura, dan kelenteng. Dirinya mendukung penuh setiap rencana pembangunan rumah ibadah di wilayah kepemimpinannya itu.

“Kalau perlu kita jadikan daya tarik pariwisata. Untuk itu, kita mendukung penuh pada pembangunan rumah ibadah ini,” ungkapnya kepada sejumlah wartawan usai meletakkan batu pertama pada pembangunan Gereja Protestan Indonesia bagian Barat(GPIB) Siloam, kemarin (19/6) pagi di Jalan Soekarno Hatta.

Bupati mengatakan, selain sebagai wadah untuk tempat beribadah, berdirinya bangunan baru GPIB Sungai Raya ini juga sebagai tempat untuk pemberdayaan pemikiran-pemikiran umat dan sebagai sarana untuk menjalin komunikasi antar jemaat.

Untuk itu, Muda berharap kepada para panitia dan para tokoh gereja untuk lebih meningkatkan pembinaan terhadap para jemaat. Sehingga dapat lebih bersinergi bersama pemerintah dalam melaksanakan pembangunan di Kabupaten Kubu Raya.

“Tugas Pendeta untuk membina mental masyarakat. Sedangkan pemerintah untuk melaksanakan pembangunan. Ya, kita laksanakan kewajiban itu,” tuntasnya. Bersama Pdt Petrus Aristoteles Metanfanuan dan simpatisan terkait, Bupati terlihat semangat mengikuti kegiatan tersebut. Meski dibawah teriknya matahari, acara peletakan batu pertama itu berlangsung sukses.

Menurut Panitia pembangunan gereja GPIB, Petrus Aristoteles Metanfanuan mengatakan, latar belakang dibangunya gedung baru GPIB di Sungai Raya ini adalah untuk mengembangkan kehidupan kerohanian umat kristiani masyarakat Kubu Raya khususnya. Selain itu, kata dia, dapat menampung penambahan kehadiran umat yang akan beribadah. “Ini penting untuk membangun dan mengembangkan gereja yang baru dan representatif untuk setiap kebaktian,” tuturnya.

Petrus berharap, agar para panitia pembangunan Gereja GPIB Sungai Raya ini bisa bekerja semaksimal mungkin. Terutama pada pelaksanaan pembangunan gedung supaya cepat tereslisasi. Petrus menambahkan, gedung yang berdiri diatas lahan seluas 7,3 ribu meter persegi itu ditargetkan akan selesai selama 5 tahun atau 1 priodik. Sehingga dengan dibangunan gereja yang baru dan representatif ini, dapat menampung kurang lebih 4000 jiwa dalam setiap kebaktian ibadah. (rmn)

Sumber : Harian Pontianak Post , tanggal 20 Juni 2013 - Halaman 18

No comments:

Post a Comment